Jumat, 22 Januari 2021

KITA TAK AKAN PERNAH MATI

Pada hakikatnya kita ini tak akan pernah mati . Berpisahnya ruh dari raga hanyalah proses perpindahan ke alam barzakh .
Kita tetap hidup sampai hari kebangkitan hingga berakhir di Surga ataukah Neraka .
Bedanya , kita tak lagi bisa beramal kebaikan kecuali menikmati buah dari apa yang saat ini kita kerjakan .

Artinya ,
Masa depan itu tidak terbatas di dunia ini .
Apapun harapan kita di sini sebetulnya enggak jelas . 

Sedangkan kematian secara empiris maupun logis adalah sebuah kepastian .
Berapa banyak Orang mendadak mati dalam keadaan masih punya banyak harapan yang sedang mereka perjuangkan .

Apalagi kematian mendadak merupakan salah satu tanda akhir zaman .

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ 

" Di antara dekatnya hari kiamat , hilal akan terlihat nyata sehingga di katakan ‘ ini tanggal dua ’, masjid-masjid akan di jadikan jalan-jalan dan banyaknya kematian mendadak ." HR Thabrani .

Maka Orang yang cerdik adalah yang mempersiapkan masa depan nya di kehidupan setelah kematian .

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ 

" Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka dan yang paling bagus persiapannya . Mereka itu orang-orang yang cerdik .” HR Ibnu Majah .

Tentu saja kita tak harus buru-buru melilitkan sorban , memanjangkan jenggot atau menjulurkan jubah lantas sibuk mencari kesalahan Orang bahkan dengan kata-kata kotor berikut celaan . Karena lisan dan perbuatan adalah cermin ketaqwaan dalam hati .

Adapun Orang-orang yang melaksanakan sunnah Nabi Shollallohu alaihi wa Sallam dalam keadaan berakhlakul karimah dan tumbuh dari ketaqwaan yang terpatri dalam hati . Mereka itulah seutama-utama manusia .

Maka hendaknya kita memperbanyak istighfar atas kekurangan kita merealisasikan keimanan . Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam saja beristighfar seratus kali dalam sehari .

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“ Wahai sekalian manusia . Taubatlah ( beristigfar ) kepada Alloh karena aku selalu bertaubat kepada Nya dalam sehari sebanyak 100 kali .” HR Muslim .

Istighfar yang tulus dari lubuk hati di sertai kesungguhan menghindari segala bentuk kemaksiatan lahir maupun batin .

Ingatlah bahwa Alloh Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mengawasi lintasan hati kita .
Rasulullah Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ 

" Sesungguhnya Alloh tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian . Akan tetapi , Alloh hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian .” HR Muslim .

Sedetik pun hati berikut amal perbuatan yang timbul darinya tidak akan bisa luput dari pengawasan Zat Yang Maha Melihat .

Beruntunglah hati yang selalu dalam keadaan mengingat Keagungan Rabb nya , bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu serta menyuburkan nya dengan keyakinan , tawakal , rasa syukur dan kesabaran .

Keadaan hati seperti inilah yang sanggup membangun beragam amal lahir secara berkualitas baik yang berhubungan langsung dengan Alloh Ta'ala berupa ibadah mahdhoh maupun menebar kebaikan di antara sesama manusia bahkan pada binatang dan tetumbuhan .

Amal-amal tersebut pula lah yang menjadi bekal untuk kita bawa saat Malaikat Maut datang menjemput .

Tau kapan kedatangan nya ?
Yakin tidak dalam waktu dekat ?

In Syaa Alloh akan Saya tulis lagi tema-tema tentang kematian dan menjelaskan bahwa mengingat kematian itu justru membuat semangat hidup makin membara bahkan gembira .

Semoga Alloh Ta'ala mempertemukan kita dengan husnul khotimah serta memberkahi usia yang tersisa .

Aamiin Allahumma Aamiin 

Jombang 
Jum'at , 9 Jumadil Akhir 1442 H
              22 Januari 2021 M

Jumat, 01 Januari 2021

DOA DAN RIDHO

Sebagian Orang putus asa karena sekian lama memanjatkan doa bahkan di iringi usaha namun tak terkabulkan juga .

Padahal Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

“ Katakanlah , Wahai hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri ! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh . Sesungguhnya Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya . Sungguh , Dialah Yang Maha Pengampun , Maha Penyayang .” QS Az Zumar 53 .

Mereka merasa dosa-dosa menghalangi terkabulnya doa meski telah bertaubat bahkan mengamalkan syarat terkabulkannya doa .

Ini adalah prasangka buruk kepada Alloh Ta'ala yang telah berjanji :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

" Dan Rabb mu berfirman :“ Berdoalah kepada Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu ." QS Al Mu'min 60 .

Terlebih jika doa tersebut di sertai keyakinan akan terkabulkan .

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“ Berdoalah kepada Alloh dalam keadaan yakin akan di kabulkan dan ketahuilah bahwa Alloh tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai .” HR Tirmidzi .

Maka Seorang Muslim harus yakin bahwa doanya pasti di kabulkan Alloh Ta'ala baik secara langsung atau di tunda dalam waktu yang Dia Azza wa Jalla tentukan . Atau Alloh Subhanahu wa Ta'ala kabulkan dalam bentuk lain seperti selamat dari mara bahaya bahkan bisa jadi terpenuhi di Akhirat nanti .

Alloh Subhanahu Yang Maha Bijaksana pasti mengabulkan sesuai hikmah Nya Yang Agung .

Hikmah tersebut salah satunya Ia Subhanahu wa Ta'ala letakkan dalam penundaan terkabulnya doa .
Karena hamba yang berdoa sesungguhnya ia dekat dengan Rabb nya sekaligus merupakan manifestasi penghambaan .

Tidak suka kah kita selalu dekat dengan Rabb Semesta ?
Bahkan setiap doa yang kita panjatkan akan mendapatkan pahala .

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

” Doa adalah ibadah .” HR Tirmidzi .

Semakin sering kita berdoa , semakin banyak pahala kita dapat untuk bekal kehidupan sesudah kematian di mana tak ada lagi kesempatan beramal .

Apakah kita yakin jika Alloh Ta'ala mengabulkan doa kita seketika , kita tak akan lalai dari mendekat kepada Nya ?

Betapa banyak Orang lalai tertipu gemerlap dunia dan hanya mendekat kepada Alloh Ta'ala saat tertimpa musibah atau berada dalam bahaya .
Setelah keadaannya lapang dan aman , ia pun kembali melupakan Rabb Semesta Alam .

Maka penundaan terkabulnya doa justru adalah pengabulan doa itu sendiri dalam bentuk yang lebih utama .  

Bukankah senantiasa dekat dengan Alloh Subhanahu wa Ta'ala membuat hati tenang dan bahagia ?

Bukankah doa yang kita panjatkan tujuannya agar kebutuhan kita terpenuhi ?

Padahal Alloh Ta'ala yang menciptakan kita tentu lebih tau apa yang kita butuhkan dan pasti memenuhinya bahkan sebelum kita berdoa .

Bukankah berdoa sendiri merupakan suatu kebutuhan ?

Dan Alloh Ta'ala memberi hidayah pada kita sehingga mampu memanjatkan doa di saat banyak Orang di buat Nya enggan berdoa karena merasa cukup dan aman dalam kelalaian .


عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallohu anhu berkata : Rasulullah Shollallahu alaihi wa Sallammenyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan , “ Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani ( nuthfah ) selama empat puluh hari , kemudian berubah menjadi setetes darah ( alaqah ) selama empat puluh hari , kemudian menjadi segumpal daging ( mudhgah ) selama empat puluh hari . Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat lalu di tiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk di tetapkan empat perkara yaitu rezekinya , ajalnya , amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya . Demi Alloh yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Nya . Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli Surga hingga jarak antara dirinya dan Surga tinggal sehasta . Akan tetapi telah di tetapkan baginya ketentuan dia melakukan perbuatan ahli Neraka maka masuklah dia ke dalam Neraka . Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli Neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta . Akan tetapi telah di tetapkan baginya ketentuan dia melakukan perbuatan ahli Surga  maka masuklah dia ke dalam Surga .” HR Bukhari dan Muslim .

Hadits di atas menunjukkan bahwa rezeki yang kita butuhkan sudah di tetapkan . Doa hanyalah sebab bahkan rezeki ternikmat .

Segala apa yang kita panjatkan dalam doa sudah di tentukan terjadi atau tidaknya kelak . Kadang lucu kita meminta sesuatu yang tidak di taqdirkan untuk kita .

Tetapi tetaplah selalu berdoa sebagai bentuk penghambaan dan butuhnya kita akan pertolongan Rabb Semesta . Tentu di iringi dengan usaha maksimal . Hasilnya kita serahkan sepenuhnya pada Alloh Azza wa Jalla .

Kemudian kita melatih jiwa agar senantiasa ridho akan segala ketetapan Nya yang telah , sedang dan akan terjadi .

Bukankah setiap pagi dan petang kita melafadzkan kalimat :

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

" Aku ridho Alloh sebagai Rabb , Islam sebagai agama dan Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam sebagai Nabi .” 

Jadi Alloh Ta'ala lah yang mengatur hidup kita , bukan kita . Segala yang menimpa diri kita adalah atas Kehendak dan Pilihan Nya .

Maka berusahalah untuk ridho yakni puas meski hanya punya sepeda butut , menjadi pekerja kasar atau bahkan mengidap suatu penyakit . 

Jangan melihat keadaan tersebut tapi lihatlah Rabb Semesta yang mentaqdirkannya penuh pengagungan . 
Niscaya hati kita akan merasa puas , lisan kita akan berhenti mengeluh bahkan kebahagiaan mewarnai hari demi hari .

Tentu saja bukan berarti tanpa usaha merubah keadaan atau berobat secara maksimal .

Karena kesehatan , fasilitas dan pekerjaan yang layak menjadikan diri kita nyaman menjalankan beragam ibadah kepada Nya .

Hati yang ridho atas segala ketetapan  Alloh Subhanahu wa Ta'ala adalah hati yang kaya dan dapat menumbuhkan akhlak mulia .

Tidak mudah memang merealisasikannya , namun dengan doa yang di sertai keyakinan bahwa Alloh Ta'ala akan memudahkan nya maka akan menjadi mudah atas izin Nya .

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي 

" Aku bergantung persangkaan hamba Ku ." HR Bukhari dan Muslim ( Hadits Qudsi ) .

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

" Dan orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridhoan ) Kami , benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami . Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik ." QS Al Ankabut 69 .

Wallohua'lam 

Jombang 
17 Jumadil Awwal 1442 H
1 Januari 2021 M

MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...