Yups...
Berhentilah dari menjanjikan keberhasilan duniawi supaya Orang mau beribadah atau bersedekah .
Bukankah sering kita dengar alasan Orang enggan beribadah :
" Si Fulan tuh rajin ibadah tapi enggak bisa kaya , tetap aja miskin ."
Lalu bagaimana jika mereka mau ibadah tapi niatnya biar kaya lantas nggak berhasil ?...
Tidak di ragukan lagi bahwa Orang yang rajin beribadah bahkan bersedekah pasti rezekinya akan semakin luas .
Tentu saja rezeki tersebut sifatnya umum seperti kesehatan , lancarnya urusan , anak-anak yang sholeh , teman-teman yang baik dan seutama-utamanya rezeki adalah lezatnya iman .
Enggak melulu materi .
Materi adalah salah satu bentuk rezeki yang Alloh Ta'ala berikan sebagai DP ( uang muka ) bagi hamba-hamba pilihan Nya .
Tapi enggak semua Orang harus bisa begitu bahkan secara materi bisa jadi berkurang .
Namun secara hakikat rezekinya makin bertambah dalam bentuk lain . Ia pun merasakan ketenangan jiwa bahkan kebahagiaan .
Sebaliknya Alloh Subhanahu wa Ta'ala justru menjanjikan bagi Orang-orang yang Dia Azza wa Jalla cintai :
إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ
“ Jika Alloh mencintai suatu kaum maka mereka akan di uji ." HR Thabrani .
Ujian merupakan sarana agar terbedakan antara Orang-orang yang jujur dalam keimanan dengan yang dusta .
Alloh Ta'ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan di biarkan mengatakan , ‘ kami telah beriman sebelum di uji ? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka sehingga Alloh benar-benar tahu orang-orang yang jujur dan orang-orang yang dusta ." QS Al Ankabut 2 - 3 .
Siapakah Orang yang paling berat ujian nya ? Apakah mereka tidak berbahagia ? Apakah ukuran kebahagiaan itu semata materi ?
أشد الناس بلاء الأنبياء, ثم الصالحون, ثم الأمثل فالأمثل
“ Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi , kemudian orang-orang shalih , kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya .” HR Ahmad .
Orang yang rajin beribadah di atas landasan keimanan yang benar pasti akan berbahagia serta di luaskan rezekinya .
Maka hendaknya Para Da'i berorientasi pada Kehidupan Akhirat dan memberi motivasi Umat mengikuti jejak mereka .
Rasulullah ﷺ bersabda :
وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
" Barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah Negeri Akhirat , Alloh akan mengumpulkan urusannya , menjadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina ." HR Ahmad .
Alloh Ta'ala Maha Menepati Janji maka Orang yang merealisasikan keimanan dengan rajin beribadah akan di mudahkan dalam segala urusan meski nampak sulit di mata manusia .
Karena itu hatinya menjadi lapang dan itulah kekayaan .
Dunia pun mendatanginya yakni apa yang ia butuhkan selalu terpenuhi dalam waktu yang tepat . Dan Orang yang memiliki kekayaan hati adalah Orang yang paling sedikit kebutuhannya terhadap dunia .
Sedangkan Orang miskin yakni yang sempit hatinya adalah Orang yang paling banyak keinginan nya .
Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala memberi kita hidayah keimanan .