Perhelatan Pesta Demokrasi yang sarat dengan aroma permusuhan tinggal dalam hitungan bulan . Fenomena tersebut tak bisa di pungkiri walau banyak pihak senantiasa menyerukan agar tetap menjaga suasana kondusif serta persatuan dan kesatuan .
Namun Alhamdulillah hingga 5 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo . Alloh Subhanahu wa Ta'ala menjaga Negeri ini terhindar dari Perang Saudara .
Sebabnya adalah tingginya ghirah Keislaman mayoritas penduduk Indonesia serta budaya Timur yang santun .
Hal ini harus tetap di pelihara terlebih menjelang Pilpres awal tahun depan .
Terutama bagi Umat Islam hendaknya mengetahui konsekuensi memusuhi Saudara Seiman hanya karena berbeda pilihan Politik nya .
Rasulullah ﷺ bersabda :
إنَّ اللهَ قال : من عادَى لي وليًّا فقد آذنتُه بالحربِ
" Sesungguhnya Alloh berfirman : “ Barangsiapa yang memusuhi Wali ( Kekasih ) Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya ." HR Bukhari .
Lantas Siapakah Wali Alloh Ta'ala itu ?
Apakah harus memiliki Karomah semisal mampu berjalan di atas air atau terbang setinggi langit ?
Abu Yazid Al Bustomi berkata : “Jika Kamu melihat Seseorang dapat terbang di udara maka janganlah Kamu tertipu dengannya sehingga Kamu melihat bagaimana dia melaksanakan perintah dan menjauhi larangan , menjaga batasan-batasan dan melaksanakan Syari’at .”
Apakah Wali Alloh Ta'ala itu harus selalu berpenampilan Islami serta fasih menyampaikan dalil - dalil Agama ?
Terlebih ...
Apakah Wali Alloh Ta'ala itu harus berafiliasi ke Partai Islam atau Capres yang di dukung Partai Islam ?
Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ .
“ Ingatlah , Sesungguhnya Wali - Wali Alloh itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati . ( Yaitu ) Orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa .” QS. Yunus : 62 - 63 .
Orang - orang yang beriman semuanya adalah Wali Alloh Ta'ala dengan kadar kewalian sesuai kadar keimanan masing-masing .
Maka seharusnya Kita berhati-hati untuk tidak mudah merendahkan bahkan memusuhi Saudara Seiman meskipun mereka nampak tidak memiliki keistimewaan dalam Agama selain hanya melaksanakan kewajiban berupa Sholat , Puasa di Bulan Ramadhan , membayar Zakat serta menunaikan ibadah Haji bagi mereka yang mampu .
Selebihnya mereka nampak biasa saja bahkan dalam sebagian perkara menyelisihi Syariat atau menjatuhkan pilihan Politik kepada Capres yang tidak merepresentasikan Umat Islam .
Karena Kita tidak tau bisa jadi mereka memiliki hubungan spesial dengan Alloh Ta'ala berupa perbuatan batin , ibadah Sunnah atau kebaikan lainnya yang sengaja mereka sembunyikan sehingga Alloh Ta'ala mencintai serta Ridho kepada mereka .
Maka alangkah celakanya jika Kita memusuhi Orang - orang tersebut meski bukan berarti membiarkan mereka berada di jalur yang salah . Namun menasehatinya dengan cara yang bijak serta hikmah .
Wallahu Ta'ala a'lam