Minggu, 30 November 2025
SHALAT TAHIYATUL MASJID
Rabu, 26 November 2025
AHLI TASAWUF TIDAK MENINGGALKAN SHALAT DAN BERPEGANG TEGUH PADA SYARIAT
Tasawuf identik dengan pemahaman bahwa Seseorang yang telah mencapai maqam hakikat maka beban Syariat terlepas dari dirinya seperti boleh meninggalkan Shalat .
Identifikasi ini tidaklah benar dan ketika mulai mengenal Islam melalui pintu Tasawuf 30 tahun silam , Guru Spiritual Saya mewanti wanti agar tidak meninggalkan Shalat karena Beliau sangat menentang pemahaman tersebut .
Dalam Masa itupun Saya sempat bertemu dan membantah Orang yang punya pemahaman seperti itu .
Sebenarnya tidak ada identitas Keislaman yang tampak pada diri mereka kecuali simbol simbol verbal yang di comot dari literatur Islam .
Bandingkan dengan fakta mayoritas Masjid - Musholla di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan berbasis Nahdliyyin yang banyak mengkaji Kitab - kitab Tasawuf karya Syaikh Abdul Qadir Jailani dan Imam Ghazali ( 2 Imam Tasawuf yang menyeru berpegang teguh pada Syariat ) serta selainnya .
Kyai dan Ustadz Pemateri berikut Jama'ah Pengajiannya adalah Orang-orang yang Ahli menunaikan Shalat Wajib secara berjamaah bahkan Shalat shalat Sunnah serta Ibadah lainnya yang di tuntunkan Rasulullah ﷺ .
Fakta ini adalah kabar yang mutawatir sehingga tidak bisa di ingkari . Sebaliknya justru sulit mencari Orang yang mempunyai pemahaman bolehnya meninggalkan Shalat karena telah mencapai maqam hakikat .
Tasawuf memberi nilai lebih dalam Shalat atau lebih tepatnya mengembalikan Ibadah Shalat kepada Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni menghadirkan hati .
Hadirnya hati dalam Shalat atau khusyu' inilah yang akan membuahkan Akhlak Mulia sebagaimana Firman Allah ﷻ :
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
" Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar ." QS Al Ankabut 45 .
Dan objek Ilmu Tasawuf adalah hati ( Qalbu ) sedangkan Akhlak Mulia merupakan buahnya .
Dengan Ilmu Tasawuf Seseorang akan mencapai derajat Ihsan yang di definisikan Rasulullah ﷺ :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.
" Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Nya . Kalaupun engkau tidak melihat Nya , sesungguhnya Dia melihatmu ." HR Muslim .
Sebaliknya ketidak hadiran hati dalam mengerjakan Shalat termasuk kelalaian yang di cela Allah ﷻ melalui Firman Nya :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
" Celakalah Orang - orang yang Shalat , yaitu Orang - orang yang lalai dari Shalatnya ." QS. Al Ma’un 4 - 5 .
Apalagi meninggalkan Shalat . Padahal Rasulullah ﷺ bersabda :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
" Sesungguhnya ( batas ) antara Seseorang dengan Kesyirikan dan Kekufuran adalah meninggalkan Shalat ." HR Muslim .
Meninggalkan Shalat merupakan dosa besar yang bisa membatalkan Keislaman Seseorang .
Semoga kita termasuk Orang-orang yang senantiasa mendirikan Shalat dengan Khusyu' minimal dalam pengertian konsentrasi tanpa terlintas perkara selain gerakan dan bacaan Shalat .
Tulisan berikutnya In Syaa Allah akan membahas penyimpangan lain yang di nisbatkan kepada Tasawuf padahal tidak sepenuhnya benar seperti : Aqidah Wihdatul Wujud , ibadah sambil menari , penyiksaan diri dan meninggalkan urusan dunia secara totalitas .
Minggu, 16 November 2025
TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN
Mengaplikasikan Tuntunan Rasulullah ﷺ secara paripurna dalam kehidupan sehari-hari tidaklah semudah membalikkan telapak tangan .
Tidak seperti tuntutan kaum mutasyadid yang mudah menyalahkan Orang lain bahkan dengan tahdzir batil mereka .
Padahal akhlak mereka sendiri sangat tercela terutama lisan ( ghibah dan kata-kata kotor ) sehingga mudah menjatuhkan kehormatan Kaum Muslimin .
Ini karena mereka memahami Agama secara tekstual saja serta mempraktikkannya sebatas lahiriah tanpa atsar yang membekas dalam hati .
Padahal tidak ada jalan meraih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat melainkan dengan mengaktualisasikan Tuntunan Rasulullah ﷺ dalam seluruh aspek Kehidupan .
Rasulullah ﷺ bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“ Aku telah tinggalkan kepada kalian dua perkara . Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya : ( yaitu ) Kitab Allah dan Sunnah Rasul Nya .” HR. Hakim .
Lantas bagaimana solusinya :
Pertama : Senantiasa berdoa memohon Hidayah kepada Allah ﷻ agar di beri kekuatan mengamalkan Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni Syariat Islam .
Dan tidak ada doa yang lebih utama kita panjatkan selain selalu memohon Hidayah Nya ﷻ .
Kemudian kita berusaha secara sungguh-sungguh mengaplikasikan Syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari .
Semoga Allah ﷻ memudahkan serta mewafatkan kita di atas Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni Al Qur'an dan As Sunnah .
Rabu, 05 November 2025
BERHENTILAH MENGELUH
MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM
Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...
-
1. Masa Kecil Saya terlahir bukan dari keluarga yang Agamis . Bapak adalah seorang Nasionalis - Soekarnois - Marhaenis . Beliau aktivis PNI...
-
Tulisan ini terinspirasi pernyataan Gus Kautsar yang video nya Penulis share di Reels Facebook tentang banyaknya Warga NU pindah...