Selasa, 19 April 2022

MAKSIMALKAN HARI-HARI TERSISA RAMADHAN

Pagi ini 17 Ramadhan...
Artinya tersisa 13 hari lagi Bulan Suci akan pergi . Terasa begitu cepat .

Andai bisa , rasanya pengen minta nambah . Setahun penuh Ramadhan dah nggak apa-apa , lebaran nya entar di Surga aja .
He hee...

Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala menerima ibadah Ramadhan kita serta menjadikan kita penghuni Surga dan menatap Wajah Nya .
Aamiin...

Lantas ,
Apa yang sudah kita dapat ?
Sudahkah kita meraih esensi dari di Syariatkan Nya berpuasa ?

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

" Hai orang-orang yang beriman , di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ." QS Al Baqarah 183 .

Ataukah kita malah merugi ? 

Sebagaimana Sabda Rasulullah ﷺ :

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“ Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga .” HR Thabrani .

Yuk kita evaluasi...
Apa saja yang telah kita perbuat selama Ramadhan ini ?

Sudahkah kita berhenti dari maksiat yang sering kita lakukan di luar Ramadhan ?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رَحِمَهُ اللهُ berkata :

المعاصي في الأيام المعظمة والأمكنة المعظمة تغلظ معصيتها وعقابها بقدر فضيلة الزمان والمكان

" Maksiat yang dilakukan di waktu atau tempat yang mulia , dosa dan hukumannya di lipat gandakan sesuai tingkatan kemuliaan waktu dan tempat tersebut ."

Nah loh...
Berbuat maksiat di Bulan Ramadhan dosanya bisa double .

Maka dengan sekuat tenaga hendaknya kita tinggalkan maksiat tersebut . 
Tentu dengan memohon pertolongan kepada Alloh Ta'ala pula serta menanamkan perasaan merasa di awasi Nya ( Muraqabatullah ) sambil mengingat balasan perbuatan maksiat di Akhirat nanti .

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ 

" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun , niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya pula ." QS Az Zalzalah 8 .

Setelah itu ibadah apa saja yang sudah kita kerjakan ?

Apakah sholat wajib sudah kita tunaikan dengan lebih baik ?

Sudahkah kita menambah dengan sholat-sholat Sunnah terutama Qiyamul Lail ( sholat malam ) ?

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

" Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala , maka dosa-dosanya yang telah lalu akan di ampuni .” HR Bukhari - Muslim .

Bagaimana bacaan Al Qur'an kita ?Ramadhan adalah Bulan Al Qur'an di mana Malaikat Jibril mendatangi Nabi ﷺ untuk mengajarkan Beliau Al Qur'an .

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“ Dahulu Jibril عَلَيْهِ السَلاَمُ mendatangi dan mengajarkan Al Qur’an kepada Nabi ﷺ setiap tahun sekali ( pada bulan Ramadhan ) . Pada tahun wafatnya Rasulullah ﷺ Jibril mendatangi dan mengajarkan Al Qur’an kepada Beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya ) .” HR Bukhari .

Maka mari bersemangat membaca Al Qur'an .

Dan memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala agar memudahkan kita dalam memaksimalkan hari-hari tersisa Ramadhan .

Hanya kepada Nya kita memohon pertolongan .


Minggu, 17 April 2022

MASIH ADAKAH HARI ESOK ?


Alhamdulillah...
Masih di Bulan Suci tepatnya Ahad 16 Ramadhan 1443 H selepas Subuh , tulisan ini Saya ketik .

Terinspirasi dari perenungan betapa kita begitu antusias membuat suatu perencanaan . 

Lebaran akan ke sini , reuni bertemu teman dan handai taulan , membangun kebersamaan nan menyenangkan .

Lantas abis lebaran kita akan bangun bisnis baru , semangat hidup baru dan lain sebagainya dari kegairahan hidup .

Sah-sah saja sih ,
Bahkan Seorang Muslim harusnya bersemangat menatap masa depan serta menyusun perencanaan .

Namun sejenak mari kita renungkan agar kita tetap berada di jalur yang benar .

Masih adakah hari esok ?
Masih kah esok kita menatap sinar mentari ? menikmati desiran angin atau mengeluhkan teriknya mentari ?

Atau mungkinkah esok akan kita saksikan pemandangan baru , berbeda sama sekali dengan yang panca indera kita tangkap selama ini ?

Ya...
Alam kubur

Bisa jadi esok kita sudah di sana , tak lagi di sini . Meniti hari-hari baru yang di lalui Orang-orang yang dulu kita saksikan sehat di waktu pagi , tiba-tiba meninggal di sore hari .

Pernah lihat seperti itu ?
Bisa jadi sering , malah menimpa orang-orang dekat kita .

Saya teringat tayangan di android , berlatar suara wanita , " Itu Suami Saya masih aktivitas normal seperti biasa , sebelum sore hari nya meninggal dunia ."
Nampak Seorang pria sedang sibuk di tempat kerja , sehat seperti kita saat ini .

Lantas...
Apakah kita yakin tak akan alami hal serupa ?

Padahal Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“ Maka apabila ajal itu tiba , mereka tidak akan dapat meminta penangguhan dan tidak pula mempercepatkan barang sesaat pun .” QS Al-A’raf 34 .

Apakah harus sakit dulu atau menempuh perjalanan membahayakan untuk mati ?

Apakah harus menunggu waktu tertentu ? Tua misalnya , jadi mustahil mati hari ini ?

Sekali-kali tidak ,

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“ Di mana saja kamu berada , kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh .” QS An Nisa’ 78 .

Maka kita harus senantiasa waspada dengan memelihara diri agar senantiasa berada di jalan taqwa .

Memperbanyak ibadah serta amal kebaikan serta menjauhi berbagai bentuk kemaksiatan .

Jangan sampai kita mati dalam keadaan bermaksiat kepada Nya .

Rasulullah ﷺ bersabda :

يُبعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“ Setiap orang akan dibangkitkan sesuai kematiannya .” HR Muslim .

Imam Al Hafizh Zainuddin Abdurrauf Al Munawy رَحِمَهُ اللهُ berkata:

أي يموت على ما عاش عليه ويبعث على ذلك

Maksudnya adalah ia mati karena sesuai dengan kebiasaannya dan dibangkitkan sesuai itu . ( At Taisir Bi Syarhi al Jami’ ash Shaghir 2/859 ) .

Kalau Seseorang biasa bermaksiat maka di khawatir kan akan mati dalam keadaan sedang mabuk , berjudi atau berzina . Na'udzubillah .

Begitu pula sebaliknya ,

Orang yang biasa beribadah maka sering kita saksikan ia mati selesai sholat dhuha atau saat mengikuti pengajian di Masjid dan lain sebagainya .

Semoga kita termasuk Orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan beribadah .

Aamiin Allohumma Aamiin 

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya . Itulah Orang yang paling cerdas .” HR Ibnu Majah .

Wallohua'lam
















Jumat, 01 April 2022

MENGAPA HATI KU GELISAH ?

Assalamu'alaykum

Nggak terasa sudah 3 bulan absen nulis di blog ini . Padahal sempat pengen aktif bikin tulisan .

Bismillah ,
Jelang Ramadhan semoga bisa produktif ke depannya dan bermanfaat meningkatan ketaqwaan kita semua .
Aamiin...

Beberapa waktu lalu ada teman juga kerabat chat WhatsApp nanya " Hari-hari ini aku koq gelisah ya , kenapa ? "

Lha wong Saya sendiri gelisah koq di tanya gitu...he hee...
Namanya manusia ya lumrah lah kalau gelisah , apalagi dalam kondisi ekonomi seperti ini di mana harga bahan kebutuhan pokok naik bahkan BBM .

Saya pernah baca tulisan peneliti bahwa tingkat kecemasan masyarakat meningkat pesat di era pandemi .

Apalagi informasi dari portal berita online bak air bah menjadi pressure bagi masyarakat di mana smartphone seakan tidak bisa lepas dari genggaman mereka .
Belum lagi kabar-kabar hoax yang kemudian jadi topik obrolan di mana-mana .

Secara psikologis pressure ini menjadi rangsang ( stimulus ) untuk munculnya respons ( balas ) berupa kecemasan ( ansietas ) di alam bawah sadar .

Padahal sebelumnya setiap Orang sudah punya masalah tersendiri . Wong namanya hidup ya pasti ada ujian .

Itulah sebabnya kenapa kita gelisah padahal merasa tidak ada beban yang sedang di pikirkan . 

Namun tanpa kita sadari kecemasan akan masa depan sedang menjajah alam bawah sadar . Akibat beragam informasi yang di tangkap panca indera lalu di kirim ke otak melalui sel-sel saraf .

Perlu di ketahui bahwa semua informasi tersebut , terlepas dari benar atau salah terekam dalam memori . Ada triliunan informasi sejak kita masih bayi . 

Yang mampu kita gali berupa ingatan , berada di alam sadar . Walaupun sebenarnya mayoritas aktivitas kita di gerakkan alam bawah sadar termasuk kegelisahan .

Lantas bagaimana solusinya ?

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

 أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب

" Ingatlah , hanya dengan mengingat Alloh hati menjadi tenang ." QS Ar Ra'd 28 .

" Saya sudah dzikir tapi koq masih gelisah ? ."
Begitu respons kerabat .
Dan banyak Orang mengalami hal serupa .

Penyebabnya adalah dzikir yang di amalkan sebatas lisan . Padahal hakekat mengingat Alloh Ta'ala ( dzikrulloh ) adalah di dalam hati .

Jika kita mampu menghadirkan Asma dan Sifat Nya Azza wa Jalla di dalam hati berikut merenungi Perbuatan Nya Subhanahu wa Ta'ala atau guru tasawuf Saya dulu menyebutnya dzikir qolbu . 

Mungkin hingga menitikkan air mata bahkan menangis deras oleh gemuruh di dalam dada maka pastilah hati menjadi teramat tentram . Karena Alloh Ta'ala Maha Benar dalam Firman Nya :

 أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب

" Ingatlah , hanya dengan mengingat Alloh hati menjadi tenang ." QS Ar Ra'd 28 .

Keadaan hati seperti ini perlu selalu di latih dan kita In Syaa Alloh segera menemukan momentum yang tepat yakni Bulan Ramadhan .

Semoga Alloh Ta'ala memberi hidayah pada hati kita semua .
Aamiin Allohumma Aamiin .

وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ

" Barangsiapa beriman kepada Alloh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya ." QS At Taghabun 11 .






MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...