Minggu, 17 April 2022

MASIH ADAKAH HARI ESOK ?


Alhamdulillah...
Masih di Bulan Suci tepatnya Ahad 16 Ramadhan 1443 H selepas Subuh , tulisan ini Saya ketik .

Terinspirasi dari perenungan betapa kita begitu antusias membuat suatu perencanaan . 

Lebaran akan ke sini , reuni bertemu teman dan handai taulan , membangun kebersamaan nan menyenangkan .

Lantas abis lebaran kita akan bangun bisnis baru , semangat hidup baru dan lain sebagainya dari kegairahan hidup .

Sah-sah saja sih ,
Bahkan Seorang Muslim harusnya bersemangat menatap masa depan serta menyusun perencanaan .

Namun sejenak mari kita renungkan agar kita tetap berada di jalur yang benar .

Masih adakah hari esok ?
Masih kah esok kita menatap sinar mentari ? menikmati desiran angin atau mengeluhkan teriknya mentari ?

Atau mungkinkah esok akan kita saksikan pemandangan baru , berbeda sama sekali dengan yang panca indera kita tangkap selama ini ?

Ya...
Alam kubur

Bisa jadi esok kita sudah di sana , tak lagi di sini . Meniti hari-hari baru yang di lalui Orang-orang yang dulu kita saksikan sehat di waktu pagi , tiba-tiba meninggal di sore hari .

Pernah lihat seperti itu ?
Bisa jadi sering , malah menimpa orang-orang dekat kita .

Saya teringat tayangan di android , berlatar suara wanita , " Itu Suami Saya masih aktivitas normal seperti biasa , sebelum sore hari nya meninggal dunia ."
Nampak Seorang pria sedang sibuk di tempat kerja , sehat seperti kita saat ini .

Lantas...
Apakah kita yakin tak akan alami hal serupa ?

Padahal Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“ Maka apabila ajal itu tiba , mereka tidak akan dapat meminta penangguhan dan tidak pula mempercepatkan barang sesaat pun .” QS Al-A’raf 34 .

Apakah harus sakit dulu atau menempuh perjalanan membahayakan untuk mati ?

Apakah harus menunggu waktu tertentu ? Tua misalnya , jadi mustahil mati hari ini ?

Sekali-kali tidak ,

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“ Di mana saja kamu berada , kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh .” QS An Nisa’ 78 .

Maka kita harus senantiasa waspada dengan memelihara diri agar senantiasa berada di jalan taqwa .

Memperbanyak ibadah serta amal kebaikan serta menjauhi berbagai bentuk kemaksiatan .

Jangan sampai kita mati dalam keadaan bermaksiat kepada Nya .

Rasulullah ﷺ bersabda :

يُبعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“ Setiap orang akan dibangkitkan sesuai kematiannya .” HR Muslim .

Imam Al Hafizh Zainuddin Abdurrauf Al Munawy رَحِمَهُ اللهُ berkata:

أي يموت على ما عاش عليه ويبعث على ذلك

Maksudnya adalah ia mati karena sesuai dengan kebiasaannya dan dibangkitkan sesuai itu . ( At Taisir Bi Syarhi al Jami’ ash Shaghir 2/859 ) .

Kalau Seseorang biasa bermaksiat maka di khawatir kan akan mati dalam keadaan sedang mabuk , berjudi atau berzina . Na'udzubillah .

Begitu pula sebaliknya ,

Orang yang biasa beribadah maka sering kita saksikan ia mati selesai sholat dhuha atau saat mengikuti pengajian di Masjid dan lain sebagainya .

Semoga kita termasuk Orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan beribadah .

Aamiin Allohumma Aamiin 

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya . Itulah Orang yang paling cerdas .” HR Ibnu Majah .

Wallohua'lam
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...