Allah ﷻ berfirman :
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ
" Sesungguhnya shalat itu mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar ." QS Al Ankabut 45 .
Namun mengapa banyak Orang yang mengerjakan shalat tetapi masih melakukan kemungkaran atau berperilaku buruk ?
Nah ...
Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk mengevaluasi shalat kita .
Karena penyebab kemungkaran masih di perbuat serta perilaku yang buruk adalah shalat kita yang kurang benar .
Allah ﷻ berfirman :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
" Maka celakalah orang yang shalat . ( yaitu ) Orang-orang yang lalai terhadap shalatnya ." QS Al Maun 4 - 5 .
Lalai adalah perbuatan hati sehingga hilang kekhusyukan , tidak mengerjakannya secara berjama'ah di Masjid / Musholla bahkan hingga keluar dari waktunya .
Orang yang tidak lalai dari Shalat saat adzan berkumandang akan bersegera menuju Masjid dalam keadaan menyadari bahwa Rabb ﷻ Yang Memberinya rezeki sedang memanggilnya untuk menghadap .
Maka ia pun menundukkan hatinya , mengagungkan Rabb nya ﷻ , hatinya bersujud sebelum sampai ke Masjid .
Ketika Imam bertakbir ,
Kalimat الله أَكْبَر mengusir semua pikirannya tentang dunia . Konsekuensi kalimat yang mempunyai arti ' Allah Maha Besar ' ini mengharuskan segala sesuatu selain Nya menjadi tidak berarti karena berada dalam Kendali Nya .
Ruh nya seakan sedang berada di hadapan Nya dan memang demikian hakikatnya sehingga shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi .
Bukankah shalat merupakan sarana komunikasi antara hamba dengan Khalik nya ?
Kemudian ayat-ayat Al Qur'an dari bacaan Imam seakan tertuju untuk dirinya yakni Allah ﷻ sedang mengajaknya bicara dengan perintah dan larangan , janji dan ancaman atau memberi pelajaran dari kisah Umat-umat terdahulu .
Hatinya pun merespons dengan perasaan takut , gembira atau termotivasi sesuai konteks ayat .
وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّٰجِدِينَ
" Dan ( melihat pula ) perubahan gerak badanmu di antara Orang-orang yang sujud ." QS Asy Syu'ara 219 .
Orang-orang yang mencapai derajat Ihsan yakni :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
" Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Nya . Jika engkau tidak mampu melihat Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu ." HR Muslim .
Merasakan dalam ruku dan sujud nya sedang berada di hadapan Rabb Semesta Alam . Maka ia pun memperpanjang ruku dan sujud nya karena kenikmatan yang luar biasa .
Begitu tidak kuasanya menahan gejolak jiwa berjumpa Rabb nya , sebagian Orang Shalih zaman dahulu meninggal dunia saat sedang sujud .
Inilah rahasia Wali-wali Allah ﷻ tidak merasakan tombak atau panah menusuk tubuh mereka saat shalat . Bahkan sengatan binatang berbisa tak mampu menembusnya .
Beda dengan kita yang terganggu sekedar gigitan nyamuk . Bergerak mengusirnya adalah lebih baik untuk mempertahankan kekhusyukan yakni konsentrasi kita pada shalat .
Ramadhan merupakan momentum untuk melatih diri konsentrasi sepanjang Shalat sejak takbir hingga salam .
Memahami bacaan shalat sangatlah membantu hal tersebut serta berusaha menghadirkan hati bahwa kita sedang bermunajat dengan Rabb Semesta Alam .
Memperbanyak Shalat Sunnah
Shalat Sunnah di Bulan Ramadhan nilainya seukuran Shalat Wajib di Bulan-bulan selainnya . Maka hendaknya kita memperbanyak mengerjakan Shalat Sunnah .
Selain itu Shalat Sunnah menutupi kekurangan kita dalam mengerjakan Shalat Wajib seperti kurangnya rasa khusyuk atau konsentrasi .
يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ
" Allah Azza wa Jalla berkata kepada malaikat Nya dan Dia lah yang lebih tahu , “ Lihatlah pada shalat hamba Ku . Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak ? Jika shalatnya sempurna maka akan di catat baginya pahala yang sempurna . Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan maka Allah berfirman : Lihatlah , apakah hamba Ku memiliki amalan sunnah . Jika hamba Ku memiliki amalan sunnah , Allah berfirman : sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya ." HR Ahmad .
Shalat Sunnah yang paling utama adalah Shalat Tahajud dan ibadah pada sepertiga malam yang terakhir lebih berkesan dalam hati .
Lalu Shalat Rawatib yang mengiringi Shalat Wajib terutama Shalat Sunnah Fajar atau Qabliyah Subuh .
Rasullullah ﷺ tidak pernah meninggalkan Shalat Witir meskipun sedang Safar maka hendaknya kita meneladani Beliau ﷺ .
Dan Shalat-shalat Sunnah lainnya .
Kapanpun kita menginginkan Shalat , kita bisa mengerjakan Shalat mutlak selama tidak berada dalam waktu yang di larang seperti saat matahari tepat di atas kepala .
Sesungguhnya kita hidup di dunia ini hanyalah untuk Shalat atau sujud . Namun hegemoni dunia melalaikan kita padahal setelah kita mati apa yang kita perjuangkan mati-matian sama sekali tidak ada artinya kecuali apa yang Allah ﷻ wajibkan seperti menunaikan hak sesama makhluk .
Shalat lah yang kelak di Akhirat membawa kita kepada Kesuksesan hakiki . Sampai-sampai ketika Allah ﷻ membuka tabir dan menampakkan diri Nya kepada Penduduk Surga , mereka pun tersungkur bersujud kepada Nya .
Namun Allah ﷻ melarang karena saat itu bukan waktunya bersujud , tak ada lagi sujud . Saat itu adalah saat Allah ﷻ memuliakan hamba-hamba Nya yang beruntung ( Sukses )
Semoga kita termasuk salah satu dari Penduduk Surga tersebut .
Aamiin Allohumma Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar