Sesaat jelang aktivitas tiba-tiba datang berita teman di dusun sebelah meninggal dunia .
Buru-buru pacu motor hasrat melayat namun terlambat . Tepat saat para pengantar pada bubar , meninggalkan beberapa kerabat yang masih bersimpuh di sisi pusara .
Setelah beberapa menit menunggu tibalah kesendirian 'tuk panjatkan doa pada Zat Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan lagi Maha Memberi Rezeki bagi semua ruh yang Dia Kehendaki .
Menengadahkan tangan dengan bulir air mata agar arwah mendapat hidayah serta keteguhan iman dalam menghadapi fitnah kubur yakni pertanyaan Malaikat yang amat menentukan hari-hari berikutnya hingga datang Kiamat .
Sembari berharap kelak saat tiba giliran akan ada Orang-orang mendoakan serupa dan menjadi rezeki malam pertama .
Karena kita tidak bisa mengandalkan keimanan yang sifatnya fluktuatif sebagaimana perkataan Imam Asy Syafi'i Rahimahulloh :
الإِيْمِانُ قَوْل وَ عَمَلٌ يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ
“ Iman itu adalah perkataan dan perbuatan , bertambah dan berkurang .”
Juga amal ibadah yang belum tentu di terima Alloh Azza wa Jalla apalagi bersikap sombong .
Seperti kisah Ahli Ibadah saat tak sabar menegur ahli maksiat hingga berucap : " Demi Alloh , Alloh tidak akan mengampunimu . Alloh tidak akan memasukkanmu ke Surga . "
Di mana kalimat tersebut menyebabkan ia terlempar ke dalam api Neraka .
Sebaliknya berkat Rahmat Alloh Yang Maha Pemurah malah ahli maksiat lawan debatnya masuk ke dalam Surga . ( HR Abu Daud dan Ahmad ) .
Ya , karena kita tak tau Orang yang kita pandang penuh keburukan . Ia punya sedikit kebaikan yang tersembunyi dan kelak jadi sebab turunnya hidayah , ampunan serta pertolongan Rabb Semesta .
Bahkan hingga ia tertimbun tanah dan kita yang sok suci tetaplah buta akan sisi baiknya padahal beberapa Orang Sholeh mendoakan keteguhan iman bagi nya saat menghadapi fitnah kubur dan sukses di malam pertama .
Semoga kita tergolong hamba Nya yang beruntung dan menjumpai husnul khotimah .
Jombang
10 Jumadil Awwal 1442 H
25 Desember 2020 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar