Senin, 07 Desember 2020

JANGAN SALAH MEMILIH

Negeri ini sedang memanas .
Sebagai Muslim kita harus peka adanya pihak yang berusaha memadamkan cahaya Alloh Subhanahu wa Ta'ala di Bumi Nusantara .

Saya meyakini itu karena pernah sepemikiran dengan mereka di masa Orde Baru sebelum mendapat hidayah . 
Jadi sedikit banyak punya bekal membaca arah manuver politik mereka .

Dulu semasa Orba ada Kyai yang bilang mau merubah mereka dari dalam .
Ya mana bisa... 
Secara personal sih mungkin dengan hidayah Alloh Ta'ala . Namun secara kolektif tak akan mampu merubah mainstream mereka , justru kebencian mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin makin menjadi bahkan mendapatkan momentum nya .

Meskipun demikian janganlah kewaspadaan kita sampai mengorbankan akhlak . 

Jika sekarang kita saksikan ada Ulama bersama mereka bukan berarti menyetujui semua langkah mereka .
Namun karena kemuliaan akhlak serta dakwah secara hikmah .

Dan bila kita memilih berseberangan dengan bersuara lantang , tetaplah memelihara kemuliaan akhlak .

Terkadang kita merindukan Ulama yang berani bersuara lantang membela kebenaran tanpa menjatuhkan martabat diri nya dengan kata-kata yang tidak pantas .
Sesungguhnya lisan adalah cermin hati di mana taqwa bersemayam .

Dan kita tidak bisa menjadikan karakter bangsa Arab dalih pembenaran akhlak yang kurang terpuji . 

Orang Arab mungkin biasa menggunakan ungkapan yang kita anggap kurang sopan . Tapi itulah kepribadian mereka dan sama sekali tidak mencederai ketaqwaan serta kemuliaan akhlak bahkan tingginya kedudukan mereka di sisi Alloh Ta'ala .

Berbeda dengan kita terutama Orang Jawa yang memiliki tata krama tersendiri dan menjadi sebuah kepribadian bangsa .

Konsep kesopanan kita dengan Orang Arab sama karena bersumber dari Al Qur'an dan As Sunnah . Namun aplikasi nya di lapangan berbeda karena karakter yang tidak sama .

Ulama Rabbani dari Arab yang berdakwah di sini tentu akan berusaha menyesuaikan dakwahnya dengan kepribadian serta kultur budaya kita . Karena Seorang da'i harus paham mad'u ( Orang yang di dakwahi nya ) dan berdakwah secara hikmah .

Nah ,
Pantaskah kita berbuat sebaliknya ?
Mengingkari kepribadian bangsa yang santun dan ramah dengan dalih Orang Arab biasa berkata kasar bahkan menukil atsar Sahabat Nabi Radhiyallohu anhu atau para Salafus Shalih .

Padahal di sana hal itu bukanlah kekasaran dan sama sekali tidak mencederai akhlak mulia yang bersumber dari hati yang bersih . 

Apakah kita juga akan main tangan pada Saudara Muslim yang menyimpang dengan dalih Nabi Musa Alaihissalam menarik janggut saudaranya Harun Alaihissalam begitu kerasnya ?

Kerasnya nasehat memang di butuhkan dalam keadaan tertentu dan mendapatkan legitimasi dari Syariat .

Kelembutan dan ketegasan ada proporsi nya masing-masing maka Alloh Ta'ala hadirkan Musa dan Harun Alaihissalam atau Abu Bakar dan Umar Radhiyallohu anhumma agar di ambil pelajaran bahwa keseimbangan ( balance ) di butuhkan dalam amar ma'ruf nahi munkar .

Dalam prakteknya akan terlihat akhlak para pelaku amar ma'ruf nahi munkar tersebut .
Akhlak mulia lah yang selaras dengan nilai-nilai Islam dan patut menjadi teladan .

Salah satu manifestasi nya adalah menghargai pendapat serta berbaik sangka pada Saudara Muslim yang berseberangan jalan dengan saling menasehati dalam kesabaran .

Dengan demikian persatuan Umat Islam akan terjaga dan tak akan mampu terkoyak upaya memecah belah .

Jalan boleh berbeda tapi tujuan tetaplah sama . Kelak saat kebatilan berani tampil terang-terangan , persatuan Umat Islam untuk melawan tak akan terelakkan .

Sekarang mereka masih ' agak malu-malu ' sembari melihat reaksi kita . 
Ada yang lantang menentang membuat nyali mereka ciut namun ada yang merangkul penuh kasih sayang sehingga hati mereka terbuka untuk hidayah .

Tetapi jangan lupa bahwa hegemoni sedang di bangun untuk proyek jangka panjang memadamkan cahaya Alloh Subhanahu wa Ta'ala di Negeri ini .

Maka salah satu ikhtiar kita yang sesuai konstitusi adalah menggunakan hak suara kita sebaik-baiknya . Ingatlah kelak kita akan di mintai pertanggungjawaban di Akhirat ketika pilihan kita merugikan Agama Alloh Ta'ala .

Tak harus kita memilih konstentan beratribut Islam bila mereka tak punya kemampuan . Asalkan bukan Islamophobia kita punya banyak pilihan .

Tentu saja Muslim taat yang punya kemampuan tetap jadi prioritas pilihan .
Semoga Alloh Ta'ala menyatukan hati umat Islam di Indonesia .

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

" Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara . Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat ." QS Al Hujurat 10 .

Jombang , 7 Desember 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...