Kamis, 14 September 2023

AKHLAK SEMPALAN EKS LASKAR JAHAT

Kebencian Saya pada garis keras terutama semua sempalan eks laskar jahat sama sekali tak mengusik kebahagiaan buah mengamalkan apa yang Saya lahap kembali dari literatur Tasawuf . 

Jadi tidak seperti perkataan : ' Matilah dengan kebencian mu ' 

Bukankah Kita membenci kesyirikan serta kemaksiatan ? ... 
Namun haruskah setiap hari pikiran kita terganggu hal-hal tersebut ? ... 

Bahkan Kita berlaku lemah lembut terhadap pelaku kesyirikan dan ahli maksiat dalam rangka melaksanakan perintah Alloh Ta'ala berdakwah secara hikmah . Karena mayoritas mereka tidak mengerti atau mengalami syubhat dalam perkara Agama . 

Namun kelembutan itu tidak berlaku untuk semua sempalan eks laskar jahat yang pernah tersesat di Ambon dan melakukan demo di Istana Negara . 

Tapi mereka tidak juga bertaubat dari kesombongan , masih suka bertengkar ( lisan kotor ) serta mudah menjatuhkan kehormatan Kaum Muslimin terutama Asatidz Salafy .  

Kekerasan mereka harus di respon dengan kekerasan pula demi menghasilkan efek jera serta merebut kembali Selendang Alloh Ta'ala yakni Kesombongan . 

Mungkin mereka tersenyum sinis membaca tulisan ini . Memang sih mayoritas mereka nggak punya akun Medsos dan dai-dai mereka tak akan kita temukan di YouTube apalagi Tiktok karena pengharaman foto serta video . 

Tapi naluri mencari-cari kesalahan Orang lain bisa menjadikan mereka kepo lewat akun Medsos milik sebagian di antara mereka yang enggak konsisten . 

Dan inkonsistensi adalah ciri menonjol mereka . Yakni tidak adanya kesesuaian antara apa yang mereka pelajari bahkan dakwahkan dengan amal perbuatan mereka sendiri . 

Seorang Ikhwan Salafy pernah cerita : " Saya di Tahdzir mereka Pak ( dengan tidak mengucapkan atau menjawab Salam ) . Tapi giliran urusan duit , Tahdzir nya hilang . " 

Saya sendiri pernah di ejek karena menyelisihi mereka dalam satu perkara khilafiyah yakni masalah furu'iyah ( cabang Agama ) di mana terdapat perbedaan pendapat Ulama . 

Ironisnya di waktu yang sama mereka justru sedang melanggar aturan Syariat bahkan jauh lebih fatal . 

Pernah juga Saya dapati pengikut mereka mencela pengamen karena selain berpendapat musik haram kebetulan waktu Maghrib hampir tiba . 

Padahal di Tokonya yang di datangi pengamen tadi ada layanan yang bertentangan dengan Syariat Islam . 

Syariat yang Saya maksud adalah bagian dari pendapat keras kelompok mereka sendiri dan justru mereka langgar sendiri pula . 

Sementara Kaum Muslimin lainnya yang mereka anggap lembek justru memegang teguh Syariat tersebut . 

Dan masih sangat banyak bentuk inkonsistensi yang Saya dapati selama beberapa tahun bermajelis dengan mereka terutama dari penyimpangan akhlak . 

Maka Saya faham betul nasehat Ustadz Firanda Andirja di salah satu tayangan YouTube agar tidak duduk di majelis tersebut yang hanya mengakibatkan lisan Kita menjadi kotor dan celaka di Akhirat kelak . 

Sebetulnya apa yang Saya sebut tadi adalah sebuah ketergelinciran yang wajar di lakukan semua manusia . 

Menjadi tidak wajar karena kesombongan . Mereka merasa paling lurus lantas menyalahkan Kaum Muslimin lainnya bahkan tak segan menjatuhkan kehormatan . 

Saya sendiri bersyukur seandainya mereka mengghibah Saya bahkan menjadi sebab tersebarnya aib Saya . Maka kelak akan Saya tuntut di Akhirat sekecil apapun . 

Hal yang tak pernah Saya lakukan pada Saudara Muslim lainnya bahkan Orang fasik yang mendholimi Saya sekalipun . 

Sudah selesai urusan di dunia dengan memaafkan dan memudahkan dari kelembutan hati , tak perlu di bawa ke Pengadilan Akhirat yang sangat dahsyat . 

Kecuali mereka yang bertaubat meninggalkan majelis itu dan duduk bersama Kaum Muslimin yang mempunyai hikmah dalam berdakwah serta senantiasa memperbaiki diri menggapai akhlak karimah . 

Waktu Kita sangat terbatas . Jika sibuk mencari kesalahan Orang lain maka akan terlalaikan dari banyak kesalahan diri sendiri . 

Sungguh , 
Sejak remaja Saya sudah aktif duduk di Majelis Ilmu berbagai pemahaman . 

Namun baru sekali itu mendapati kelompok yang over confidence ( kepercayaan dirinya keterlaluan ) . Mudah menyalahkan Kaum Muslimin dengan lisan yang kotor dari caci maki , laqob ( memanggil dengan panggilan buruk ) , ghibah bahkan tak segan menjatuhkan kehormatan walau terkadang dengan bahasa yang halus . 

Padahal keadaan mereka sendiri sangat lemah terutama tidak mampu memerangi hawa nafsu diri sendiri . 

Semoga Alloh Ta'ala melindungi Umat Islam dari akhlak buruk tersebut dengan menyuburkan dakwah hikmah yang kian semarak melalui kemajuan tehnologi digital .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...