Sebelum duduk di majelis sempalan eks laskar jahat . Saya sempat mendengar rekaman debat Ustadz Abu Haidar dengan tokoh mereka .
Dalam rekaman yang sengaja di putar Ikhwan Salafy tersebut nampak Ustadz Abu Haidar menyampaikan Nash Al Qur'an , Sabda Rasulullah ﷺ serta Perkataan Ulama .
Namun di balas si tokoh dengan perkataannya sendiri seraya menyudutkan Ustadz Aunur Rofiq . Respon yang sama sekali tidak ilmiah .
Di kemudian hari setelah Saya sering hadir di pengajian mereka bahkan dekat dengan dai-dai mereka . Saya semakin tau kualitas ilmu dan amal mereka .
Sungguh tidak ada ilmu baru yang Saya dapat kecuali sedikit sekali pengulangan dari Ilmu yang Saya peroleh selama 8 tahunan aktif menghadiri Kajian Salafy dan belajar Privat pada Asatidz bermanhaj Salaf .
Ilmu yang dominan di pelajari pengikut jama'ah tahdzir wa ghibah tersebut adalah bahasa Arab serta memperbanyak hafalan . Yang dengan keduanya mereka merasa sudah bisa mengkavling Surga dengan mencari-cari kesalahan Kaum Muslimin .
Padahal Seorang Orientalispun bisa menghafal Al Qur'an demi keberhasilan misi pemurtadan mereka .
Bukankah Rasulullah ﷺ mensifati kaum khawarij dengan membaca Al Qur'an namun tak sampai melampaui tenggorokan mereka ?
Artinya bacaan Al Qur'an tersebut tidak memberi atsar berupa ketaqwaan di dalam hati .
Dan letak taqwa itu di dalam hati bukan sekedar klaim maupun performance . Salah satu buah taqwa adalah sikap Tawadhu serta Akhlak Mulia .
Saya jadi teringat saat mengantarkan Mahasiswa Universitas Islam Madinah menemui da'i mereka lalu menyimak obrolan keduanya . Jelas sekali perbedaan kualitas ilmu di antara keduanya dan Mahasiswa yang kemudian berhasil meraih gelar MA di Universitas yang sama yang notabene Beliau adalah Guru Saya sendiri memiliki sifat Tawadhu .
Sedangkan rata-rata pengikut semua sempalan eks laskar jahat ( Saya gunakan kata ' semua ' karena mereka semakin terpecah menjadi banyak fusi yang saling bertengkar dengan kata-kata kotor dan panggilan ( laqob ) buruk secara verbal maupun tulisan ) berjalan dengan sombong seakan dalam kondisi selalu siap berjihad .
Saat pertama hadir di pengajian mereka . Saya di datangi seseorang yang berjalan dengan dada terbusung lalu dengan bangga bertanya : " Sudah pernah berjihad ? "
Saya hanya merespon dengan tersenyum lalu berpikir ' bagaimana orang yang gagal berjihad melawan hawa nafsu nya sendiri begini ngomongin soal jihad yang secara Syar'i tak berlaku di Negeri ini ? '
Di kemudian hari justru ada tetangga yang mengeluhkan akhlak orang tersebut atau temannya yang berprofesi sebagai pedagang .
Di mana pedagang lain di sekitarnya merasa terganggu dengan kelakuannya namun saat di nasehati orang tersebut secara arogan malah meminta dalil dari Orang Awam yang nggak pernah menimba ilmu Agama .B
Betapa sombong nya .
Saya benar-benar meragukan ketaqwaan orang yang lisannya kotor dengan ghibah , caci maki bahkan mudah menjatuhkan kehormatan Kaum Muslimin . Yang membangun Wala ( loyalitas ) dan Baro' ( kebencian ) di atas kepentingan kelompok bukan Al Qur'an dan Sunnah Nabi ﷺ . Yang mengajak manusia mengikuti kelompok nya bukan mengajak ke Jalan Alloh Ta'ala sehingga bersikap adil kepada Saudara Muslim yang berbeda pendapat .
Buku Agama terkotor ( Tentu sebelumnya tak ada buku-buku Agama koleksi Saya yang kotor ) yang Saya dapat adalah tulisan dai mereka .
Isinya sarat dengan permusuhan , kebencian , kata-kata kotor , laqob ( panggilan buruk ) , istilah Orang Awam ' Kebun Binatang keluar semua ) .
Menuduh dakwah teman-teman seperguruan nya buruk dan mereka akan pulang ke Indonesia dengan dakwah yang lebih baik .
Dakwah lebih baik di mulai dengan tulisan seperti itu ?
Di mana akal mereka ?
Saya sempat menasehati Ikhwan yang menyebarkan buku tersebut untuk fokus menuntut ilmu Syar'i dan Ustadz Saya di Kediri yakni Ustadz Abdullah Amin ( Murid Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i Rahimahullah , Darul Hadits Dammaj Yaman ) Saya sodori satu buku tersebut karena sedikit banyak Beliau pasti tau permasalahan dalam buku kotor itu .
Perbedaan keilmuan yang Saya dapat dari Asatidz Salafy sangat jauh dengan dai semua sempalan eks laskar jahat apalagi teladan berupa Akhlak Mulia justru sebaliknya .
Mereka mengajar hanya membacakan kitab nyaris tanpa penjelasan seperti bacaan Siswa SD . Ada juga sih yang memberi penjelasan namun kualitas nya minim sekali . Bahkan ada yang sarat penjelasan sampai kakinya menendang nendang membanggakan aktivitas rutin main bolanya . Membikin Saya teringat perangai teman-teman bermain bola Saya dahulu yang jauh dari ajaran Agama . Pantaslah akhlak mereka seperti itu .
Namun sekali lagi mereka Over Confidence ( percaya diri nya keterlaluan ) saat mencari-cari kesalahan Kaum Muslimin dan bersikap terhadap kesalahan Kaum Muslimin di luar kelompok mereka .
Mereka lupa pernah menyelisihi Manhaj Salaf dengan jihad di Ambon bahkan mendemo Pemerintah dan membentuk organisasi untuk itu semua .
Akhlak buruk berupa kesombongan , lisan / tulisan yang kotor dengan caci maki , ejekan dan ghibah , suka menjatuhkan kehormatan Orang lain bahkan Gurunya sendiri , membangun Wala wal Baro' di atas kelompok ( artinya saat tak lagi sependapat / bersama mereka maka tak ada lagi kepedulian bahkan kebencian ) adalah juga penyelisihan terhadap Agama yang lurus .
Semoga Alloh Ta'ala menjaga Generasi Muda Muslim yang mempunyai ghirah tinggi dalam menuntut ilmu Syar'i dari pengaruh buruk kelompok ini .
Sungguh Saya pernah duduk dan memperhatikan akhlak serta adab pemuda-pemuda mereka alumni Timur Tengah yang tidak elok di sandang seorang pengemban ilmu .
Masih sangat banyak Da'i Rabbani menghiasi beragam channel YouTube serta Media Sosial yang bisa di reguk ilmu serta teladan Akhlaknya . Dan di minta referensi nya saat ingin rihlah menimba ilmu ke Mancanegara .
Alhamdulillah ...
Sempalan eks laskar jahat tak ada di YouTube , Medsos apalagi Tiktok karena pengharaman foto serta video . Apalagi pengaruh negatif platform digital tersebut memang berbahaya bagi mereka yang imannya lemah .
Namun sepertinya mereka mulai memanfaatkan group WhatsApp . Saya pernah mendeteksinya dan wajar karena sms sudah nggak zamannya lagi . Mau nggak mau harus gunakan WhatsApp di mana foto profil , gambar serta video kadang tak bisa terhalau masuk ke galeri handphone .
Tinggal kejujuran Iman dan Penglihatan Rabb Semesta Alam mampu atau tidak meredam syahwat karena Saya pernah mencoba mengalihkan pandangan seorang dai mereka dari perkara yang haram namun tak tergubris . Bisa karena kuatnya syahwat karena bola matanya begitu memburu atau kesombongan terhadap Orang yang di anggap ilmunya jauh di bawah nya .
Sesungguhnya kita sebagai manusia pasti punya kesalahan serta kelemahan kecil maupun besar . Kita membutuhkan pemakluman dan pemaafan .
Nah begitulah keadaan Orang-orang yang belum mendapatkan hidayah di antara pelaku kesyirikan serta kemaksiatan .
Namun bukan berarti mereka tak punya keinginan bertaubat dan harus kita belah dada mereka untuk mengetahui isi hatinya .
Kita hanya di perintah berdakwah serta menasehati dengan cara hikmah . Kita tidak tau bisa jadi Alloh Ta'ala mempersiapkan kedudukan yang mulia bagi mereka kelak di Akhirat melalui Taubat Nasuha .
Semoga Alloh Ta'ala membuang kesombongan dalam hati kita meski seberat biji sawi serta menganugerahkan Akhlak Mulia .
Aamiin Allohumma Aamiin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar