Senin, 12 Agustus 2024

SEHARUSNYA KITA BAHAGIA

Perasaan bahagia biasanya muncul ketika apa yang kita harapkan terwujud .
Seperti bisa membeli rumah baru , mobil baru , anak lulus kuliah atau sembuh dari sakit .

Tatkala apa yang di harapkan masih dalam proses atau bahkan mengalami kegagalan  . Perasaan yang muncul justru sebaliknya .

Padahal jika kita renungkan Firman Allah ﷻ  berikut ini niscaya kita akan bahagia bagaimana pun keadaan nya .

وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ

" Dan jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya , ( mereka berkata ) : " Ya Tuhan kami , kami telah melihat dan mendengar , maka kembalikanlah kami ( ke dunia ) , kami akan mengerjakan amal saleh , sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin ." QS As Sajdah 12 .

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :
 " Angan-angan terbesar orang-orang yang mati di alam kubur mereka adalah hidup sesaat untuk taubat dan beramal shalih yang telah luput dari mereka . Sedangkan orang-orang yang masih hidup di dunia ini justru menyia-nyiakan hidup mereka sehingga umur mereka habis percuma dalam kelalaian , bahkan sebagian dari mereka ada yang menghabiskannya untuk bermaksiat ." ( Lathaaiful Ma’aarif hal 339 )

Ibrahim bin Yazid al Abdi berkata :
“ Suatu ketika Riyah al Qaisy mendatangiku seraya berkata , ‘ Hai Abu Ishaq ( julukan Ibrahim ) , ayo ikut bersamaku menemui penghuni akhirat dan marilah kita mengikat janji setia di samping mereka .' 
Lalu aku pun pergi bersamanya ke sebuah pemakaman . Kami duduk di samping salah satu kuburan di sama , kemudian Riyah berkata ,
' Hai Abu Ishaq , kira-kira apakah yang di angankan oleh mayit ini jika ia diminta berangan-angan ? '
' Demi Allah , ia pasti ingin di kembalikan ke dunia agar bisa taat kepada Allah dan memperbaiki amalnya ,' jawabku .
' Nah , kita sekarang berada di dunia . Karenanya , marilah kita taat kepada Allah dan memperbaiki amal kita ,' sahut Riyah .
Maka Riyah bangkit meninggalkan kuburan tersebut dan mulai bersungguh-sungguh dalam beribadah . Ternyata tak lama berselang , ia di panggil menghadap Allah ﷻ .

Nah , saat ini kita pun berada dalam harapan mereka yang telah meninggal dunia dengan membawa banyak dosa .

Sekali lagi renungkan secara sungguh-sungguh . Visualisasi kan penderitaan mereka yang sangat berharap bisa kembali ke dunia untuk bertaubat serta beramal shaleh .

Sesungguhnya di balik kematian ada kehidupan yang lebih nyata dari kehidupan saat ini , lebih panjang masa nya serta lebih dahsyat penderitaan nya .

Niscaya kita akan bahagia karena merasa beruntung setelah menyadari betapa sangat berarti nya waktu di dunia ini . 

Lalu bersemangat untuk meningkatkan ibadah serta amal shaleh agar meraih kesuksesan di kehidupan setelah kematian nanti .

Semoga Allah ﷻ senantiasa menganugerahkan Hidayah Nya kepada kita semua .

Aamiin 

Kamis, 11 Juli 2024

PELAJARAN DARI JALAN HIDUP PEGI SETIAWAN


Kata Siapa ' Usaha tidak mengkhianati hasil ' atau ' Hasil tidak mengkhianati usaha ' ? ...

Malah Gus Baha bilang kita itu sebenarnya lebih banyak gagalnya .

Pegi Setiawan contohnya .
Usahanya untuk membahagiakan Ibu serta adik-adiknya dengan bekerja menjadi Kuli Bangunan gagal total .

Allah ﷻ justru menakdirkan hamba Nya yang rajin Sholat ini mendekam di penjara . Lalu menguatkan hatinya sebelum menggerakkan hati jutaan Rakyat Indonesia untuk bersimpati bahkan membelanya .

Kini ,
Selepas putusan inkracht Pengadilan yang membebaskannya dari semua tuduhan . Pegi Setiawan bak jadi Seorang Artis . Bisa saja popularitas nya ini akan mendatangkan materi . Setidaknya merubah keadaannya dahulu serta membuka jalan untuk mewujudkan keinginannya berbakti pada Ibu dan membantu adik-adiknya . 

Pelajaran yang di dapat dari jalan hidup Seorang Pegi Setiawan adalah hendaknya kita tidak mudah terbawa narasi sehingga menuhankan usaha karena sekeras apapun usaha kita jika Allah ﷻ tidak menakdirkan hasilnya maka tak akan ada keberhasilan .

Ini bukan berarti kita harus mengendorkan semangat ikhtiar . Bahkan seharusnya semakin di maksimalkan .

Kita hanya butuh merubah mindset serta meluruskan niat agar perjuangan kita tidak sia-sia yakni mendapatkan Ridho Allah ﷻ .

Mindset di atas aqidah yang benar akan menguatkan kita walaupun di terpa kegagalan demi kegagalan bahkan musibah . Karena kita yakin Allah ﷻ pasti akan memberi reward atas perjuangan kita sehingga kelak bahagia di Akhirat .

Adapun keberhasilan di dunia berupa pencapaian materi hanyalah bonus untuk kita gunakan meraih kebahagiaan hakiki di Akhirat nanti .

Hanya kepada Allah ﷻ hendaknya kita memohonkan hajat maka Allah ﷻ pasti akan mengabulkan doa kita sesuai janji Nya . 

Tentu dengan cara yang Dia ﷻ  Kehendaki , tidak harus sesuai ekspektasi kita karena Allah ﷻ lebih tahu tentang Ciptaan Nya .

Minggu, 07 Juli 2024

REFLEKSI MUHARAM 1446 H


Momentum pergantian tahun hendaknya menginspirasi kita untuk mengevaluasi perilaku selama ini serta bertekad memperbaikinya .

Motivasi tersebut akan semakin kuat saat kita merenungkan hakikat hidup dan ke mana akan berakhir .

Allah ﷻ berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

" Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku ." QS Adz Dzariyat 56 .

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

" Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati . Kemudian hanya kepada Kami kamu di kembalikan ." QS Al Ankabut 57 .

Hakikat hidup hanyalah menunggu kapan Malaikat Maut menjemput . Kehidupan yang hakiki adalah setelah kematian nanti .

Sayangnya ...
Sekaligus kabar gembira nya bahwa celaka atau bahagianya kita di kehidupan pasca kematian nanti hanya bisa di perjuangkan saat masih di dunia ini .

Pergantian tahun menyadarkan kita betapa berharganya waktu . Menginspirasi kita untuk lebih semangat membangun amal ibadah karena kita tidak tahu batas akhir yang Allah ﷻ tentukan atas diri kita .

Semoga Allah ﷻ senantiasa memberi hidayah kepada kita agar mampu menjadi hamba yang lebih shalih dari sebelumnya dan mempertemukan kita dengan husnul khatimah .

Aamiin ...


Minggu, 07 April 2024

RAJIN IBADAH BENTUK BAKTI KEPADA ORANG TUA YANG TELAH TIADA


Allah ﷻ berfirman :

أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

" Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan dan Allah Maha Cepat perhitungan Nya ." QS Al Baqarah 202 .

Rasullullah ﷺ bersabda :

‏إن أطيب ما أكلتم من كسبكم وإن أولادكم من كسبكم

“ Sebaik-baik rezeki adalah yang kalian makan dari usaha ( jerih payah ) kalian sendiri . Dan sungguh anak-anak kalian itu termasuk dari usaha kalian .” HR. Tirmidzi .

Sungguh beruntung Orang tua yang mempunyai anak shaleh / shalehah . Karena setiap amal kebaikan serta ibadah yang di lakukan anak-anak mereka , pahalanya mengalir kepada mereka di Alam Kubur .

Bagaimana jika anak-anak tersebut tidak meniatkan pahalanya untuk Almarhum kedua Orang tua ?

Dalam Surat Al Baqarah 202 di atas di sebutkan bahwa Seorang Muslim memperoleh pahala dari apa yang mereka usahakan .

Lalu Rasullullah ﷺ menjelaskan bahwa anak merupakan hasil usaha Orang tua . Maka secara otomatis pahala amal ibadah Seorang anak akan mengalir dan menjadikan bahagia kedua Orang tua nya di Alam Barzakh .

Maka kita yang telah di tinggalkan kedua Orang tua . Terlebih yang ketika di masa hidup mereka belum sempat berbakti .

Hendaknya bersemangat untuk rajin beribadah bahkan mengupgrade diri menjadi Seorang yang Shaleh .

Bayangkan betapa bahagianya kedua Orang tua kita menerima aliran pahala saat kita membaca Al Qur'an , mengerjakan Shalat-shalat Sunnah dan senantiasa berdzikir .

Terlebih jika kita mampu berbuat baik kepada Orang lain seperti melepaskan kesulitan , bersedekah atau menyebarkan Mushaf Al Qur'an .

100 eksemplar Mushaf Al Qur'an saat di baca 100 Orang . Berapa kebaikan yang mengalir kepada Orang tua kita ?

Di sinilah pentingnya harta sehingga selain bersemangat mengerjakan ibadah mahdhah .

Kita juga harus bersemangat mencari dunia dengan niat serta tujuan untuk beribadah .
Di antara nya berinfaq serta bersedekah yang bisa menjadi jariyah bagi kedua Orang tua .

Berbakti kepada Orang tua tidak hanya bisa di lakukan saat mereka masih hidup . Bahkan ketika mereka telah tiada , kita masih bisa berbakti .

Semoga Allah ﷻ meluaskan rezeki kita serta senantiasa memberi tambahan usia dalam ibadah dan ketaatan demi membahagiakan kedua Orang tua di Alam Barzakh .

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Sabtu, 06 April 2024

LAILATUL QADAR JATUH PADA 29 RAMADHAN

Demikian di sampaikan Imam Qiyamul Lail Masjid Jami' NU Khoirul Huda Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik .

Hal ini berdasarkan pendapat Imam Al Ghazali bahwa jika awal Bulan Ramadhan jatuh pada hari Selasa maka Lailatul Qadar akan muncul di Malam 29 Ramadhan .

Namun beragamnya pendapat Ulama tentang kapan terjadinya Lailatul Qadar .
Hanya Allah ﷻ Yang Mengetahui secara pasti .

Suatu ketika Rasulullah ﷺ hendak mengabarkan datangnya Lailatul Qadar .
Tapi pengetahuan tentang hal itu di angkat Allah ﷻ karena ada dua lelaki sedang berbantah-bantahan .

Beliau ﷺ bersabda :

إِنِّيْ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فتلاحَى فُلَانٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، فَعَسَى أَنْ يَكُوْنَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوْهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ

" Sesungguhnya aku keluar untuk memberitahukan kepadamu tentang waktu datangnya Lailatul Qadar . Tiba-tiba si Fulan dan si Fulan berbantah-bantahan . Lalu , di angkatlah pengetahuan tentang waktu Lailatul Qadar dan hal itu lebih baik untukmu . Maka dari itu , carilah dia ( Lailatul Qadar ) pada malam kesembilan , ketujuh , dan kelima ( pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan ) ." HR Bukhari .

Apapun perbedaan pendapat Ulama tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar . Mereka tetap bersepakat bahwa Malam Kemuliaan tersebut ada pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan dan hanya Allah ﷻ Yang Mengetahui secara pasti .

فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ

“ Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan carilah pada malam-malam ganjil .” HR Bukhari - Muslim .

Maka masih tersisa dua malam untuk mencarinya yakni pada malam 27 dan 29 Ramadhan .

Bagaimana caranya ?
Tentu dengan memperbanyak ibadah seperti Shalat , I'tikaf di Masjid , Tadarus Al Qur'an serta Dzikir .

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha berkata , “  Rasulullah ﷺ biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir bersungguh-sungguh dalam ibadah ( dengan meninggalkan istri-istrinya ) , menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah .” HR Bukhari - Muslim .

Minimal tidak tertinggal Shalat Isya' secara berjama'ah di Masjid .

Imam Asy Syafi'i berkata dalam Qaul Qadimnya :

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

“ Siapa yang menghadiri Shalat Isya’ dan Subuh pada Malam Lailatul Qadar maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut .” 

Demikian pula pendapat Imam Malik dalam Al Muwatha' mengutip pernyataan Ibnul Musayyib :

مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

“ Siapa yang menghadiri Shalat berjama’ah pada Malam Lailatul Qadar maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan Malam Lailatul Qadar tersebut .”

Hikmah di rahasiakannya Malam Lailatul Qadar adalah agar kita senantiasa bersemangat dalam beribadah kepada Allah ﷻ . 

Terlebih di Bulan Ramadhan dan terkhusus pada 10 Malam terakhirnya sesuai Sunnah Rasullullah ﷺ sebatas kemampuan kita .

Ibrahim bin Adham berkata saat di ajak pergi ke Madinah mencari Lailatul Qadar :

أقيموا ههنا وأجيدوا العمل ولكم بكل ليلة ليلة القدر.

" Lakukanlah di sini ( sekarang juga ) dan kerjakan amal dengan baik . Bagi kalian, setiap malam adalah Lailatul Qadar ."

Semoga Allah ﷻ memberi Hidayah kepada kita untuk senantiasa beribadah kepada Nya serta mempertemukan kita dengan Malam 1000 Bulan .

Aamiin 



Minggu, 31 Maret 2024

YUK HIDUPKAN 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN

Bismillah ...
Assalamu'alaykum 
Malam nanti kita akan memasuki malam 21 Ramadhan . Saatnya berburu Lailatul Qadar .

Rasullullah ﷺ bersabda :

تَحَرَّوْا ليلة القدرِ في الوِتْرِ، من العشرِ الأواخرِ من رمضانَ

“ Carilah oleh kalian Lailatul Qadar ( Malam Kemuliaan ) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan .” HR Bukhari - Muslim .

Yakni dengan memperbanyak ibadah seperti Shalat , Dzikir serta membaca Al Qur'an .

Namun hendaknya kita tidak hanya bersemangat di malam-malam ganjil saja .

Ramadhan hendak meninggalkan kita dan tidak ada jaminan tahun depan kita dapat bertemu lagi dengannya .

Sementara seluruh waktu di Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dengan berlipat ganda nya pahala amal ibadah berikut ampunan Allah ﷻ .

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“ Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya yang telah lalu akan di ampuni .”  HR Bukhari - Muslim .

Maka semangat memaksimalkan hari-hari tersisa Bulan Ramadhan dengan beragam ibadah dan ketaatan adalah pada seluruh waktunya .

Terutama menghidupkan malam-malam Ramadhan , lebih khusus malam-malam ganjilnya .

Semoga Allah ﷻ mengampuni dosa-dosa kita , menerima amal ibadah kita serta mempertemukan kita dengan Malam Seribu Bulan .

Aamiin Allohumma Aamiin 

Rabu, 27 Maret 2024

FOKUS PADA ALLAH ﷻ

Saat kita duduk di antara puluhan jama'ah yang sedang berdzikir di Masjid . Fokus lah pada Allah ﷻ Yang Menciptakan perbuatan lahir serta batin mereka .

Dan janganlah berharap kebaikan dari mereka . Karena tanpa Kehendak Nya tak akan ada seorang pun yang bisa berbuat baik pada kita .

Sebaliknya ,
Hendaknya senantiasa berada dalam kebutuhan manusia sebatas kemampuan .
Senanglah bersama Orang-orang yang lemah lalu melepaskan mereka dari kesulitan .

Tinggalkan kesenangan semu di antara kenikmatan dunia yang melalaikan . 
Nikmati saja kesendirian meski pada hakikatnya kita tidak pernah sendiri bila mampu mengalahkan hawa nafsu .

Toh saat mati nanti kita pasti akan sendiri .
Hanya ibadah serta amal kebaikan yang kelak akan menemani lalu membuat ruh kita senang .

Driyorejo , 27 Maret 2024
• Agung Budy As Sufy •

Jumat, 22 Maret 2024

EVALUASI RAMADHAN KITA

Ramadhan telah melewati 10 hari pertama . Demikianlah Allah ﷻ memperjalankan waktu dengan segala Ketentuan yang telah di taqdirkan Nya bagi kita .

Hamba yang beruntung adalah mereka yang senantiasa memaksimalkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Nya . Terlebih di Bulan Ramadhan .

Untuk itu perlu adanya evaluasi setidaknya agar mampu istiqamah pada level ketaqwaan yang telah tercapai .

Allah ﷻ berfirman 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

" Wahai Orang-orang yang beriman , di wajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana di wajibkan kepada Orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa ." QS Al Baqarah 183 .

Taqwa merupakan hikmah di Syariatkannya ibadah puasa . Dan taqwa letaknya adalah di dalam dada .

Rasullullah ﷺ pernah bersabda sambil menunjuk ke dada :

اَلتَّقْوَى هَهُنَا

“ Taqwa itu ada di sini .” HR Muslim .

Artinya taqwa bisa di rasakan Seorang hamba lalu menggerakkan badannya untuk menjauhi segala apa yang di larang Allah ﷻ serta melaksanakan apa yang di perintahkan Nya .

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu pernah di tanya Seseorang :

مَا التَّقْوَى ؟

" Apa itu taqwa ? ."

Beliau menjawab :

قَالَ: أَخَذْتَ طَرِيقًا ذَا شَوْكٍ ؟

" Pernahkah engkau melewati jalan berduri ? ."

قَالَ: نَعَمْ

" Ya ." Jawab Orang tersebut .

قَالَ: فَكَيْفَ صَنَعْتَ ؟

Beliau berkata , " Apa yang kamu lakukan saat melewati jalan berduri ? ."

قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ الشَّوْكَ عَدَلْتُ عَنْهُ أَوْ جَاوَزْتُهُ أَوْ قَصُرْتُ عَنْهُ

Orang itu menjawab , " Apabila aku melihat ada duri maka aku berbelok mencari jalan yang lain atau aku melangkahinya atau aku tinggalkan duri itu ."

قَالَ: ذَاكَ التَّقْوَى

Beliau berkata , " Itulah taqwa ."

Maka Seorang hamba yang di hatinya ada ketaqwaan akan sangat berhati-hati menjalani kehidupan ini .

Lantas bagaimana dengan hati serta perilaku kita di sepuluh hari pertama Ramadhan ?

Masihkah ghirah meninggalkan segala larangan Allah ﷻ atau mulai melemah bahkan memperturutkan kembali hawa nafsu semisal memandang sesuatu yang di haramkan Nya .

Padahal Allah ﷻ berfirman :

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

" Dia mengetahui ( pandangan ) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada .” QS Ghafir 19 .

Apakah perasaan senantiasa berada dalam Pengawasan Allah ﷻ terdegradasi sehingga kualitas serta kuantitas ibadahnya menurun ?

Tidak lagi bersemangat menjalankan Shalat berjamaah di Masjid apalagi Shalat-shalat Sunnah . Lisanpun mulai kering dari dzikir apalagi tadarus Al Qur'an .

Malah mulai asyik mengobrol hal-hal yang tidak memberi manfaat bagi kebaikan di dunia dan Akhirat . Bahkan terjatuh dalam ghibah serta perkataan dusta .

Alhamdulillah ...
Masih tersisa 20 hari Ramadhan .
Semoga Allah ﷻ menyampaikan usia kita ke ujungnya dengan Taufiq serta Hidayah Nya sehingga kita mampu memaksimalkan ibadah dan mengupgrade kadar ketaqwaan hingga bertemu Husnul Khatimah .

Aamiin Allohumma Aamiin 

Rabu, 20 Maret 2024

BUKA WARUNG DI SIANG BULAN RAMADHAN

Tidak semua Mukallaf terkena beban taklif yakni kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan .

Ada beberapa yang di perbolehkan meninggalkan puasa bahkan di larang mengerjakannya seperti Orang yang sudah tua renta , sakit , dalam perjalanan jauh ( Safar ) , Anak - anak , wanita haid atau ibu menyusui .

Tentu saja Non Muslim termasuk yang tidak mengerjakan Puasa Ramadhan .

Jika semua warung di larang buka lantas Siapa yang membantu memenuhi kebutuhan mereka ?

Selain itu memang tidak ada dalil Syar'i yang melarang berjualan makanan di siang hari Bulan Ramadhan .

Namun masalahnya ketika pembeli bukan termasuk mereka yang mendapatkan udzur melaksanakan ibadah puasa atau Non Muslim .

Maka di khawatirkan pemilik warung terkena dosa membantu perbuatan durhaka kepada Allah ﷻ

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

" Dan tolong-menolonglah kamu dalam ( mengerjakan ) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran . Dan bertakwalah kamu kepada Allah . Sesungguhnya Allah amat berat siksa Nya ." QS Al Maidah 2 .

Adapun menutup warung dengan tabir merupakan upaya membantu mereka yang sedang berpuasa agar tidak tergoda lantas memperturutkan hawa nafsunya .

Karena tidak semua Muslim mempunyai kadar keimanan yang kokoh . Bahkan banyak yang masih lemah imannya sehingga membatalkan puasa hanya di sebabkan tergiur lezatnya makanan - minuman terlebih menyaksikan Orang-orang yang sedang asyik menyantapnya .

Jadi hendaknya Umat Islam waspada terhadap propaganda kaum liberal - sekular yang menyeru agar Orang-orang yang berpuasa menghormati mereka yang tidak berpuasa .

Yakni menghargai mereka yang secara atraktif mempertontonkan aktivitas makan dan minum .

Non Muslim sekalipun terlebih dalam Budaya Timur pasti merasa tidak enak hati jika makan dan minum di hadapan Muslim yang sedang berpuasa .

Setidaknya mereka akan meminta maaf meski harus meneruskan aktivitas makan dan minumnya . Bahkan tidak sedikit yang berhenti demi menghargai perasaan Orang lain .

Demikian pula Seorang Muslim ketika mengetahui Non Muslim sedang berpuasa akan bersikap sama .

Logika sehat menempatkan Orang yang sedang lapang ( tidak berpuasa ) seharusnya menghormati Orang yang sedang kesulitan ( berpuasa ) bukan sebaliknya .

Propaganda kaum liberal - sekular tidaklah bertujuan kecuali memadamkan Syiar Islam serta berusaha melemahkan keimanan Kaum Muslimin .

Hanya kepada Allah ﷻ kita memohon perlindungan .

Selasa, 19 Maret 2024

AL QUR'AN KITA DI BULAN RAMADHAN


Bulan Ramadhan adalah Bulan Al Qur'an karena di Bulan tersebut Allah ﷻ mulai menurunkannya .

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ

“ Bulan Ramadhan yang di dalamnya ( mulai ) di turunkannya Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata dan petunjuk kepada kebenaran , yang membedakan antara yang haq dan yang bathil .” QS Al Baqarah 185 .

Malaikat Jibril setiap malam mendatangi Rasullullah ﷺ untuk bertadarus serta mengajarkan Al Qur'an .

Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata :

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“ Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya . Dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan , di mana Jibril mengajarkannya Al Quran . Sungguh Rasulullah ﷺ Orang yang paling lembut dari pada angin yang berhembus .” HR Bukhari .

Bahkan di tahun terakhir sebelum Beliau ﷺ wafat . Malaikat Jibril mendatanginya dua kali .

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata :

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“ Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al Qur’an kepada Nabi ﷺ setiap tahun sekali ( pada bulan Ramadhan ) . Pada tahun wafatnya Rasulullah ﷺ Jibril mendatangi dan mengajarkan Al Qur’an kepada Beliau sebanyak dua kali ( untuk mengokohkan dan memantapkannya ) .” HR Bukhari .

Maka hendaknya kita meneladani Rasullullah ﷺ dengan bersemangat membaca Al Qur'an di Bulan Mulia ini .

Keutamaan membaca Al Qur'an

Membaca Al Qur'an memiliki keutamaan di mana satu huruf nya di balas sepuluh kebaikan .

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”

" Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan . Satu kebaikan itu di balas dengan sepuluh kali lipatnya . Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf tetapi aliif itu satu huruf , laam itu satu huruf dan miim itu satu huruf .” HR Tirmidzi .

Terlebih di Bulan Ramadhan , balasannya lebih berlipat ganda lagi .

Bagaimana dengan mereka yang masih terbata-bata dalam membaca Al Qur'an ?

Rasullullah ﷺ  bersabda :

الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ

" Orang yang mahir membaca Al Qur’an maka ia bersama para malaikat yang mulia dan taat dalam kebaikan . Sedangkan Orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya maka baginya dua pahala .” HR. Bukhari -  Muslim .

Jadi terbata-bata dan kesulitan karena baru belajar membaca Al Qur'an bukan alasan tidak bersemangat bertadarus .

Allah ﷻ membalas kesulitannya dengan dua pahala bahkan berlipat ganda di Bulan Ramadhan ini .

Dan Al Qur'an yang ia baca dengan kesulitan kelak akan memberinya Syafa'at pada Hari Kiamat .

اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ

" Bacalah Al Qur’an karena pada Hari Kiamat akan datang sebagai Syafa'at untuk para pembacanya .” HR Muslim .

Semoga kita termasuk Orang-orang yang senantiasa membaca Al Qur'an dan menjadikannya hizb ( wirid ) terlebih di Bulan Ramadhan .

Aamiin 

Senin, 18 Maret 2024

SHALAT KITA DI BULAN RAMADHAN

Allah ﷻ berfirman :

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ

" Sesungguhnya shalat itu mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar ." QS Al Ankabut 45 .

Namun mengapa banyak Orang yang mengerjakan shalat tetapi masih melakukan kemungkaran atau berperilaku buruk ?

Nah ...
Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk mengevaluasi shalat kita .

Karena penyebab kemungkaran masih di perbuat serta perilaku yang buruk adalah  shalat kita yang kurang benar .

Allah ﷻ berfirman :

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

" Maka celakalah orang yang shalat . ( yaitu ) Orang-orang yang lalai terhadap shalatnya ." QS Al Maun 4 - 5 .

Lalai adalah perbuatan hati sehingga hilang kekhusyukan , tidak mengerjakannya secara berjama'ah di Masjid / Musholla bahkan hingga keluar dari waktunya .

Orang yang tidak lalai dari Shalat saat adzan berkumandang akan bersegera menuju Masjid dalam keadaan menyadari bahwa Rabb ﷻ Yang Memberinya rezeki sedang memanggilnya untuk menghadap .

Maka ia pun menundukkan hatinya , mengagungkan Rabb nya ﷻ , hatinya bersujud sebelum sampai ke Masjid .

Ketika Imam bertakbir ,
Kalimat  الله أَكْبَر  mengusir semua pikirannya tentang dunia . Konsekuensi kalimat yang mempunyai arti ' Allah Maha Besar ' ini mengharuskan segala sesuatu selain Nya menjadi tidak berarti karena berada dalam Kendali Nya .

Ruh nya seakan sedang berada di hadapan Nya dan memang demikian hakikatnya sehingga shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi .

Bukankah shalat merupakan sarana komunikasi antara hamba dengan Khalik nya ?

Kemudian ayat-ayat Al Qur'an dari bacaan Imam seakan tertuju untuk dirinya yakni Allah ﷻ sedang mengajaknya bicara dengan perintah dan larangan , janji dan ancaman atau memberi pelajaran dari kisah Umat-umat terdahulu .

Hatinya pun merespons dengan perasaan takut , gembira atau termotivasi sesuai konteks ayat .

وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّٰجِدِينَ

" Dan ( melihat pula ) perubahan gerak badanmu di antara Orang-orang yang sujud ." QS Asy Syu'ara 219 .

Orang-orang yang mencapai derajat Ihsan yakni :

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

" Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Nya . Jika engkau tidak mampu melihat Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu ." HR Muslim .

Merasakan dalam ruku dan sujud nya sedang berada di hadapan Rabb Semesta Alam . Maka ia pun memperpanjang ruku dan sujud nya karena kenikmatan yang luar biasa .

Begitu tidak kuasanya menahan gejolak jiwa berjumpa Rabb nya , sebagian Orang Shalih zaman dahulu meninggal dunia saat sedang sujud .

Inilah rahasia Wali-wali Allah ﷻ tidak merasakan tombak atau panah menusuk tubuh mereka saat shalat . Bahkan sengatan binatang berbisa tak mampu menembusnya .

Beda dengan kita yang terganggu sekedar gigitan nyamuk . Bergerak mengusirnya adalah lebih baik untuk mempertahankan kekhusyukan yakni konsentrasi kita pada shalat .

Ramadhan merupakan momentum untuk melatih diri konsentrasi sepanjang Shalat sejak takbir hingga salam .

Memahami bacaan shalat sangatlah membantu hal tersebut serta berusaha menghadirkan hati bahwa kita sedang bermunajat dengan Rabb Semesta Alam .

Memperbanyak Shalat Sunnah

Shalat Sunnah di Bulan Ramadhan nilainya seukuran Shalat Wajib di Bulan-bulan selainnya . Maka hendaknya kita memperbanyak mengerjakan Shalat Sunnah .

Selain itu Shalat Sunnah menutupi kekurangan kita dalam mengerjakan Shalat Wajib seperti kurangnya rasa khusyuk atau konsentrasi .

يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ

" Allah Azza wa Jalla berkata kepada malaikat Nya dan Dia lah yang lebih tahu , “ Lihatlah pada shalat hamba Ku . Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak ? Jika shalatnya sempurna maka akan di catat baginya pahala yang sempurna . Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan maka Allah berfirman : Lihatlah , apakah hamba Ku memiliki amalan sunnah . Jika hamba Ku memiliki amalan sunnah , Allah berfirman : sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya ." HR Ahmad .

Shalat Sunnah yang paling utama adalah Shalat Tahajud dan ibadah pada sepertiga malam yang terakhir lebih berkesan dalam hati .

Lalu Shalat Rawatib yang mengiringi Shalat Wajib terutama Shalat Sunnah Fajar atau Qabliyah Subuh .

Rasullullah ﷺ tidak pernah meninggalkan Shalat Witir meskipun sedang Safar maka hendaknya kita meneladani Beliau ﷺ .

Dan Shalat-shalat Sunnah lainnya .
Kapanpun kita menginginkan Shalat , kita  bisa mengerjakan Shalat mutlak selama tidak berada dalam waktu yang di larang seperti saat matahari tepat di atas kepala .

Sesungguhnya kita hidup di dunia ini hanyalah untuk Shalat atau sujud . Namun hegemoni dunia melalaikan kita padahal setelah kita mati apa yang kita perjuangkan mati-matian sama sekali tidak ada artinya kecuali apa yang Allah ﷻ wajibkan seperti menunaikan hak sesama makhluk .

Shalat lah yang kelak di Akhirat membawa kita kepada Kesuksesan hakiki . Sampai-sampai ketika Allah ﷻ membuka tabir dan menampakkan diri Nya kepada Penduduk Surga , mereka pun tersungkur bersujud kepada Nya .

Namun Allah ﷻ melarang karena saat itu bukan waktunya bersujud , tak ada lagi sujud . Saat itu adalah saat Allah ﷻ memuliakan hamba-hamba Nya yang beruntung ( Sukses )

Semoga kita termasuk salah satu dari Penduduk Surga tersebut .

Aamiin Allohumma Aamiin

MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM

Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...