Sekilas judul di atas bertentangan dengan akal waras . Sehingga Orang akan berkomentar : ' Lha terus ngapain berdoa ? berdoa kan meminta supaya hajat terpenuhi .'
Namun Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu pernah berkata :
لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْىِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ
“ Seandainya agama itu dengan akal , maka tentu bagian bawah khuf ( sepatu ) lebih pantas untuk di usap dari pada atasnya . Sungguh aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mengusap bagian atas khufnya ( sepatunya ) .” HR. Abu Daud .
Tata cara mengusap khuf ( sepatu ) ketika berwudhu adalah bagian atasnya . Padahal secara logika yang terkena kotoran adalah bagian bawahnya .
Namun demikianlah , akal harus tunduk kepada nash karena tidak semua permasalahan dapat di jangkau dengan akal .
Manusia di ciptakan Alloh Subhanahu wa Ta'ala hanyalah untuk beribadah sebagaimana Firman Nya :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
" Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada Ku ." QS Adz Dzariyat 56 .
Dan doa merupakan inti dari ibadah ,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
" Hanya kepada Mu lah kami menyembah dan hanya kepada Mu lah kami memohon pertolongan ." QS Al Fatihah 5 .
الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ
" Doa itu merupakan inti ibadah ." HR Tirmidzi .
Dalam aktivitas berdoa terdapat unsur penghambaan yang sempurna . Menunjukkan betapa butuhnya makhluk terhadap Pencipta nya ( Sang Khalik ) . Betapa lemah dan fakir nya manusia di hadapan Rabb Yang Maha Kaya lagi Maha Perkasa .
Sebaliknya Orang-orang yang enggan berdoa menunjukkan kesombongan seakan tak butuh pertolongan Alloh Azza wa Jalla .
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“ Dan Rabbmu berfirman : “ Berdoalah kepada Ku , niscaya akan Ku perkenankan bagimu . Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina .” QS. Al Mukmin 60 .
Kemampuan berdoa adalah bagian dari Hidayah Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang tak di anugerahkan kepada semua Orang .
Rajin berdoa merupakan tanda Penghuni Surga yang bakal mendapatkan kebahagiaan hakiki selamanya .
Maka Orang yang orientasinya adalah Alam Akhirat akan sangat bersyukur mendapatkan anugerah kemampuan berdoa dan menjadikan pengabulannya tidak begitu penting .
Orang-orang yang bertaqwa yakin bahwa Alloh Ta'ala lebih mengetahui apa yang ia butuhkan dan akan selalu memenuhinya sebagaimana masa-masa yang telah berlalu .
Kebutuhannya bukan sekedar apa yang bisa membuatnya bertahan hidup namun juga perkara yang sangat ia butuhkan dalam kehidupan setelah kematian nanti , di mana kesempatan beramal ibadah telah musnah .
Jika kebutuhan untuk bertahan hidup adalah makan dan minum berikut tempat berteduh serta pakaian yang harus di beli dengan uang .
Maka kebutuhan Kehidupan Akhirat yang di awali dalam Alam Kubur adalah reward dari ridho , keyakinan , tawakal , sabar serta keringat perjuangan . Yang tidak akan bisa di dapat kecuali dengan ujian pahit yang tampak menyakitkan .
Di situlah kedudukan tinggi Orang yang justru bahagia saat datang ujian karena ia tau Alloh Ta'ala sedang memenuhi kebutuhan hidup Akhirat nya nanti sementara kematian bisa tiba-tiba saja datang .
Namun ia harus tetap berdoa sebagai bentuk penghambaan kepada Alloh Azza wa Jalla sekaligus menyelamatkan diri nya dari ancaman Neraka Jahanam .
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan di biarkan mengatakan , ‘ kami telah beriman ' tanpa di uji ? . Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka sehingga Alloh tahu orang-orang yang benar dan orang-orang yang dusta .“ QS. Al Ankabut 2 - 3 .
Wallohua'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar