Rasulullah ﷺ bersabda :
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“ Ingatlah bahwa di dalam tubuh itu ada segumpal daging . Jika ia baik maka baik pula seluruh tubuh . Jika ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh . Ketahuilah bahwa ia adalah hati .” HR. Bukhari - Muslim .
Menurut Imam Al Ghazali , hati merupakan sumber segala kebaikan maupun keburukan .
Tasawuf adalah disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang hati berikut cara pensuciannya ( Tazkiyatun Nafs ) .
Sehingga hati tersebut bisa menghadap Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam keadaan selamat ( Qalbun Salim ) .
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“ ( Yaitu ) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih ” QS. Asy Syu’ara 88
Hati yang terbang mengitari Surga dalam jasad seekor burung sebelum Hari Kiamat tiba .
Imam Malik menyebutkan dalam kitab Al Muwaththa' sebuah hadits :
إِنَّمَا نَسَمَةُ الْمُؤْمِنِ طَيْرٌ يَعْلَقُ فِي شَجَرِ الْجَنَّةِ حَتَّى يُرْجِعَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى جَسَدِهِ يَوْمَ يَبْعَثُهُ.
" Sesungguhnya ruh seorang mukmin berada dalam seekor burung yang menggantung di sebuah pohon di Surga hingga Alloh mengembalikannya ke jasadnya pada hari Kebangkitan .”
Dari sini dapat di pahami bahwa pada hakikat nya kita tidak akan pernah mati .
Hanya berpindah alam sampai di Surga atau Neraka nanti .
Hanya saja saat ini kita masih berada dalam jasad yang di sebut ' manusia ' .
Jasad ini kelak akan hancur setelah kita tinggalkan .
Jadi kita masih akan tetap hidup dan berada di alam kubur . Namun jangan di artikan sebagai kuburan karena yang di pendam di sana hanyalah tubuh yang pernah kita pakai .
Alam kubur adalah sesuatu yang ghaib dan tidak mampu di jangkau panca indra . Meski terkadang jasad di pekuburan di pinjam untuk menimpakan azab sehingga lengkingan kesakitan terdengar oleh semua makhluk kecuali manusia .
Berapa lama kita berada di alam kubur ?
Manusia pertama yang di kubur adalah Habil putra Nabi Adam Alaihi Salam .
Dan yang menguburkan adalah kakaknya sendiri Qabil yang telah membunuhnya .
Bayangkan berapa lama berada di alam kubur hingga datang Hari Kiamat nanti .
Demikian pula Kakek - Nenek , Orang tua kita dan selainnya yang terlebih dulu berpindah ke alam kubur .
Telah berapa lama ?
Tentu terhitung sejak menghembuskan nafas terakhir mereka .
Maka dari itu waktu kita di dunia ini teramat singkat di bandingkan rentang kehidupan setelah kematian .
Rasulullah ﷺ bersabda :
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“ Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut .” HR. Ibnu Majah .
Apalagi ukuran waktu di dunia ini sangat berbeda dengan di Akhirat nanti . Orang yang jatuh ke dalam Neraka menempuh perjalanan selama 500 tahun untuk sampai ke dasarnya.
Dan itu semua akan kita rasakan secara real . Maka jika saat ini kabar tentang Akhirat seperti dongeng atau khayalan , kelak akan terbalik .
Cerita apapun tentang kehidupan dunia yang telah di tinggalkan tak akan berguna kecuali bagi Orang-orang yang menyibukkan waktunya dengan amal ibadah .
Sebagaimana Anda sedang membaca tulisan ini sambil menikmati makanan ringan penuh kesadaran . Kelak Anda akan hadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir pada hari pertama alam kubur penuh kesadaran pula .
Bagaimana hati kita merasakan aktivitas detik ini . Hati yang sama akan merasakan nikmat atau siksa kubur nanti . Perbedaannya hanya pada jasad yang sudah tidak bisa kita kendalikan sesuai keinginan .
Maka selagi ada kesempatan pergunakan jasad untuk berbakti kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dengan menjalankan perintah Nya serta menjauhi larangan Nya .
Namun kita tidak akan bisa melakukan hal tersebut sebelum berusaha mensucikan hati kita . Dan Tasawuf adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara mensucikan hati ( Tazkiyatun Nafs ) tersebut .
Tentu jangan membayangkan metode nya adalah ritual tertentu yang bertentangan dengan Syariat Islam .
Tasawuf tidak harus wirid berikut angka - angka fantastis nya yang membuat kita terjebak di situ . Atau khalwat di kamar gelap yang justru mengundang datangnya setan .
Tasawuf adalah Pemikiran sebagaimana Imam Al Ghazali memaparkan pemikiran nya tentang perjalanan menuju Alloh Ta'ala .
Tasawuf adalah etape perjalanan spiritual Seorang hamba menuju Sesembahan nya yakni Alloh Ta'ala melewati fase - fase tertentu seperti di tuangkan dalam kitab Al Hikam oleh Ibnu Atha'illah As Sakandari .
Tasawuf adalah bagaimana Seorang hamba dapat mengenal Rabb nya Azza wa Jalla ( Ma'rifatullah ) lantas menunaikan kewajibannya berupa realisasi Tauhid .
Buah dari mempelajari Tasawuf yang tampak di dunia ini adalah Akhlak Karimah .
Bagaimana mungkin hamba yang mengenal Rabb nya Azza wa Jalla tak berakhlak ?
Demikianlah kisah Para Sufi dengan akhlak yang mengagumkan . Bukan cerita mistik sehingga kita salah tujuan . Belajar Tasawuf bukan supaya bisa terbang atau menghilang lalu menyebutnya Karomah .
Karomah tidak bisa di pelajari bahkan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani tak pernah mempelajarinya meski di kenal memiliki banyak karomah .
Karomah adalah pemberian Alloh Subhanahu wa Ta'ala kepada Wali-wali Nya . Yakni suatu kemampuan di luar batas kemampuan manusia . Namun tidak semua Wali Alloh Ta'ala di beri karomah semacam itu .
Istiqamah dalam Agama bahkan lebih tinggi dari karomah dan bagian dari karomah itu sendiri . Karena karomah secara bahasa bermakna keutamaan yaitu kedudukan hamba di sisi Alloh Subhanahu wa Ta'ala .
Abu Yazid Al Bustami pernah memberi nasihat agar kita tidak terkecoh Orang yang bisa terbang setinggi langit atau berjalan di atas air sebelum memeriksa bagaimana dia menjalankan perintah Alloh Ta'ala serta menjauhi larangan Nya ( Syariat Islam ) .
Yang pasti Tasawuf terkait dengan Akhlak Karimah dan kedudukan nya sangat tinggi di sisi Alloh Ta'ala .
Rasulullah ﷺ bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“ Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia ." HR Bukhari .
Wallohua'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar