Jumat, 12 Desember 2025
MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM
Minggu, 07 Desember 2025
MUSLIM TIDAK BIKIN GADUH NEGARA
Era tehnologi digital memang memberi banyak manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia .
Sabtu, 06 Desember 2025
MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN
Jumat, 05 Desember 2025
AWAS DI KETAWAIN SETAN
Kamis, 04 Desember 2025
CUCI TANGAN KETIKA BANGUN DARI TIDUR
Rabu, 03 Desember 2025
CERITA PARA PENDUSTA
Selasa, 02 Desember 2025
RAIH KEDUDUKAN TINGGI DI SISI ALLAH ﷻ DENGAN TAHAJUD
Senin, 01 Desember 2025
SATU KEPASTIAN DARI HADIRNYA BULAN BARU
Minggu, 30 November 2025
SHALAT TAHIYATUL MASJID
Rabu, 26 November 2025
AHLI TASAWUF TIDAK MENINGGALKAN SHALAT DAN BERPEGANG TEGUH PADA SYARIAT
Tasawuf identik dengan pemahaman bahwa Seseorang yang telah mencapai maqam hakikat maka beban Syariat terlepas dari dirinya seperti boleh meninggalkan Shalat .
Identifikasi ini tidaklah benar dan ketika mulai mengenal Islam melalui pintu Tasawuf 30 tahun silam , Guru Spiritual Saya mewanti wanti agar tidak meninggalkan Shalat karena Beliau sangat menentang pemahaman tersebut .
Dalam Masa itupun Saya sempat bertemu dan membantah Orang yang punya pemahaman seperti itu .
Sebenarnya tidak ada identitas Keislaman yang tampak pada diri mereka kecuali simbol simbol verbal yang di comot dari literatur Islam .
Bandingkan dengan fakta mayoritas Masjid - Musholla di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan berbasis Nahdliyyin yang banyak mengkaji Kitab - kitab Tasawuf karya Syaikh Abdul Qadir Jailani dan Imam Ghazali ( 2 Imam Tasawuf yang menyeru berpegang teguh pada Syariat ) serta selainnya .
Kyai dan Ustadz Pemateri berikut Jama'ah Pengajiannya adalah Orang-orang yang Ahli menunaikan Shalat Wajib secara berjamaah bahkan Shalat shalat Sunnah serta Ibadah lainnya yang di tuntunkan Rasulullah ﷺ .
Fakta ini adalah kabar yang mutawatir sehingga tidak bisa di ingkari . Sebaliknya justru sulit mencari Orang yang mempunyai pemahaman bolehnya meninggalkan Shalat karena telah mencapai maqam hakikat .
Tasawuf memberi nilai lebih dalam Shalat atau lebih tepatnya mengembalikan Ibadah Shalat kepada Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni menghadirkan hati .
Hadirnya hati dalam Shalat atau khusyu' inilah yang akan membuahkan Akhlak Mulia sebagaimana Firman Allah ﷻ :
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
" Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar ." QS Al Ankabut 45 .
Dan objek Ilmu Tasawuf adalah hati ( Qalbu ) sedangkan Akhlak Mulia merupakan buahnya .
Dengan Ilmu Tasawuf Seseorang akan mencapai derajat Ihsan yang di definisikan Rasulullah ﷺ :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.
" Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Nya . Kalaupun engkau tidak melihat Nya , sesungguhnya Dia melihatmu ." HR Muslim .
Sebaliknya ketidak hadiran hati dalam mengerjakan Shalat termasuk kelalaian yang di cela Allah ﷻ melalui Firman Nya :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
" Celakalah Orang - orang yang Shalat , yaitu Orang - orang yang lalai dari Shalatnya ." QS. Al Ma’un 4 - 5 .
Apalagi meninggalkan Shalat . Padahal Rasulullah ﷺ bersabda :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
" Sesungguhnya ( batas ) antara Seseorang dengan Kesyirikan dan Kekufuran adalah meninggalkan Shalat ." HR Muslim .
Meninggalkan Shalat merupakan dosa besar yang bisa membatalkan Keislaman Seseorang .
Semoga kita termasuk Orang-orang yang senantiasa mendirikan Shalat dengan Khusyu' minimal dalam pengertian konsentrasi tanpa terlintas perkara selain gerakan dan bacaan Shalat .
Tulisan berikutnya In Syaa Allah akan membahas penyimpangan lain yang di nisbatkan kepada Tasawuf padahal tidak sepenuhnya benar seperti : Aqidah Wihdatul Wujud , ibadah sambil menari , penyiksaan diri dan meninggalkan urusan dunia secara totalitas .
Minggu, 16 November 2025
TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN
Mengaplikasikan Tuntunan Rasulullah ﷺ secara paripurna dalam kehidupan sehari-hari tidaklah semudah membalikkan telapak tangan .
Tidak seperti tuntutan kaum mutasyadid yang mudah menyalahkan Orang lain bahkan dengan tahdzir batil mereka .
Padahal akhlak mereka sendiri sangat tercela terutama lisan ( ghibah dan kata-kata kotor ) sehingga mudah menjatuhkan kehormatan Kaum Muslimin .
Ini karena mereka memahami Agama secara tekstual saja serta mempraktikkannya sebatas lahiriah tanpa atsar yang membekas dalam hati .
Padahal tidak ada jalan meraih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat melainkan dengan mengaktualisasikan Tuntunan Rasulullah ﷺ dalam seluruh aspek Kehidupan .
Rasulullah ﷺ bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“ Aku telah tinggalkan kepada kalian dua perkara . Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya : ( yaitu ) Kitab Allah dan Sunnah Rasul Nya .” HR. Hakim .
Lantas bagaimana solusinya :
Pertama : Senantiasa berdoa memohon Hidayah kepada Allah ﷻ agar di beri kekuatan mengamalkan Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni Syariat Islam .
Dan tidak ada doa yang lebih utama kita panjatkan selain selalu memohon Hidayah Nya ﷻ .
Kemudian kita berusaha secara sungguh-sungguh mengaplikasikan Syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari .
Semoga Allah ﷻ memudahkan serta mewafatkan kita di atas Tuntunan Rasulullah ﷺ yakni Al Qur'an dan As Sunnah .
Rabu, 05 November 2025
BERHENTILAH MENGELUH
Senin, 13 Oktober 2025
KONDISIKAN HATI SELALU MENGINGAT ALLAH ﷻ
Jumat, 10 Oktober 2025
JUM'AT MOMENTUM EVALUASI DIRI
Kamis, 26 Juni 2025
MEMAKNAI MOMENTUM 1 MUHARRAM 1447 H
Salah satu alasan Bulan Muharam di jadikan awal Kalender Hijriyah adalah kepulangan Jama'ah Haji dalam keadaan terampuni dosa dosa ( Haji Mabrur ) . Kemudian memulai Kehidupan baru dalam semangat menggapai Ridho Allah ﷻ .
Maka Seorang Muslim hendaknya mempunyai motivasi yang sama dalam menyambut momentum pergantian tahun tersebut .
Memaknainya dengan muhasabah atau introspeksi diri atas segala yang telah di perbuat sepanjang tahun yang telah berlalu lantas bertaubat dari khilaf serta dosa .
Umar bin Khattab berkata :
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ
“ Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian di hisab dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian di timbang dan bersiap-siaplah untuk Hari Besar di tampakkannya amal ."
Allah ﷻ berfirman :
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ . وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
" Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji atom , dia akan melihat ( balasan ) nya . Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji atom , dia akan melihat ( balasan ) nya ." QS Az Zalzalah 7 - 8 .
لِيَجْزِيَ اللّٰهُ كُلَّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْۗ اِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
" ( Demikian itu ) agar Allah memberi balasan kepada setiap Orang atas apa yang dia usahakan . Sesungguhnya Allah Maha cepat perhitungan ( Hisab Nya) ." QS Ibrahim 51 .
Segala amal perbuatan kita di dunia ini akan mendapat balasan kelak di Akhirat pada Hari Perhitungan Amal ( Yaumul Hisab ) .
Maka sebelum Allah ﷻ menghisab diri kita tanpa ada sedikitpun kesalahan yang dapat kita sembunyikan . Hendaknya sekarang kita menghisab diri kita .
Pergantian Tahun adalah momentum yang tepat untuk bertaubat lalu membangkitkan kembali semangat menjalankan segala Perintah Allah ﷻ serta menjauhi semua Larangan Nya ﷻ .
Dan kita memulainya dengan Tauhid yakni hanya berharap kepada Allah ﷻ agar mencurahkan Hidayah Nya ﷻ .
Karena sesungguhnya kita tak akan mampu menempuh Jalan Taqwa tanpa Hidayah Nya ﷻ .
Namun Allah ﷻ telah berjanji :
وَالَّذِيۡنَ جَاهَدُوۡا فِيۡنَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَا ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ
" Dan Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk ( mencari keridhaan ) Kami . Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami . Dan sungguh Allah beserta Orang-orang yang berbuat baik ." QS Al Ankabut 69 .
Wallahua'lam
Kamis, 19 Juni 2025
JANGAN BERDALIH DENGAN TAQDIR
Sabtu, 14 Juni 2025
IKHTIAR PUN TELAH DI TAQDIRKAN
Kamis, 05 Juni 2025
ALHAMDULILLAH , TERHAPUS SUDAH DOSA SETAHUN AKAN DATANG
Minggu, 04 Mei 2025
TERNYATA OH TERNYATA
Kamis, 01 Mei 2025
BELAJAR MENCINTAI TAQDIR ALLAH ﷻ
Minggu, 13 April 2025
KATA KATA MUTIARA KU 1
Minggu, 30 Maret 2025
APA YANG KITA DAPAT DARI RAMADHAN ?
Kamis, 27 Maret 2025
TETAP SEMANGAT BERBURU LAILATUL QADAR
Senin, 17 Maret 2025
MOMENTUM UPGRADE CINTA AL QUR'AN
Minggu, 16 Maret 2025
PERBANYAK DOA DI BULAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan tersisa separuh perjalanan . Maka manfaatkan waktu yang ada untuk memperbanyak doa karena Rasulullah ﷺ bersabda :
ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻻَ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢُ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ
“ Ada tiga doa yang tidak tertolak : Doa pemimpin yang adil , doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka dan doa orang yang terzhalimi ." HR Tirmidzi .
Imam Nawawi dalam Al Majmu' Syarah Al Muhadzab berkata :
ﻳﺴﺘﺤﺐّ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻮ ﻓﻲ ﺣَﺎﻝِ ﺻَﻮْﻣِﻪِ ﺑِﻤُﻬِﻤَّﺎﺕِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻪُ ﻭَﻟِﻤَﻦْ ﻳُﺤِﺐُّ ﻭَﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
Sabtu, 15 Maret 2025
MENYESAL PERNAH MENOLONG SESEORANG ?
Jumat, 14 Maret 2025
JADIKAN BAGAI RAMADHAN TERAKHIR
Kamis, 13 Maret 2025
NASEHAT UNTUK AHLI AL QUR'AN
Rabu, 12 Maret 2025
WAKTU MEMBACA AL QUR'AN DI BULAN RAMADHAN
Selasa, 11 Maret 2025
SAATNYA BERLATIH MENAHAN DIRI
Ramadhan telah memasuki hari ke sebelas . Banyak di antara Kaum Muslimin berhasil melaluinya dengan menahan lapar , dahaga serta hasrat seksual sejak terbit Fajar hingga Maghrib .
Namun berapa banyak yang berhasil menahan diri dari perkataan serta perbuatan yang bertentangan dengan tujuan di perintahkan nya ibadah puasa yakni derajat taqwa ?
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
" Hai Orang - orang yang beriman , di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas Orang - orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ." QS Al Baqarah 183 .
Yakni meninggalkan segala yang Allah ﷻ larang serta mengerjakan yang di perintahkan Nya .
Penulis dahulukan meninggalkan larangan berdasarkan Sabda Rasulullah ﷺ :
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
" Apa saja yang aku larang terhadap kalian maka jauhilah . Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian kerjakanlah semampu kalian ." HR Bukhari - Muslim .
Perintah meninggalkan larangan bersifat tanpa syarat atau segera . Sedangkan mengerjakan perintah adalah sebatas kemampuan .
Namun faktanya banyak di antara kita yang bersemangat mengerjakan ibadah Sunnah , bersedekah serta kebaikan lainnya .
Tetapi kurang bersungguh - sungguh meninggalkan larangan Agama baik berupa perkataan maupun perbuatan .
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“ Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya maka Allah Ta’ala tidak peduli dia meninggalkan makan dan minumnya .” HR. Bukhari .
Maka hendaklah kita jadikan Bulan Ramadhan ini momentum belajar menahan diri dari dari segala perkataan maupun perbuatan yang tidak Allah ﷻ ridhoi .
Sehingga kita dapat menemui Iedul Fithri dalam kondisi jiwa yang bersih serta mencapai derajat sebenar - benar taqwa kepada Allah ﷻ .
Aamiin Allahumma Aamiin
Senin, 10 Maret 2025
KEUTAMAAN MENJENGUK ORANG SAKIT
Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan kepada Manusia yang lain . Karena itulah di sebut Makhluk Sosial .
Di antaranya ketika sakit ia membutuhkan dukungan moril maupun materiil .
Agama Islam mengatur perkara ini bahkan memberinya keutamaan yang sangat tinggi .
Bukankah Rasulullah ﷺ bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ
" Allah Taala berfirman pada Hari Kiamat : " Hai anak Adam ! Aku sakit , mengapa kamu tidak menjenguk Ku ? " Jawab anak Adam ; " Wahai Rabbku , bagaimana aku menjenguk Mu padahal Engkau Rabb Semesta Alam ? " Allah Ta'ala berfirman : " Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba Ku si Fulan sakit , mengapa kamu tidak mengunjunginya ? Apakah kamu tidak tahu , seandainya kamu kunjungi dia kamu akan mendapati Ku di sisinya ? ." HR Muslim .
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِح
“Apabila Seseorang menjenguk Saudaranya Muslim ( yang sedang sakit ) maka ( seakan - akan ) dia berjalan sambil memetik buah - buahan Surga sehingga dia duduk . Apabila sudah duduk maka di turunkan kepadanya rahmat dengan deras . Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba . Apabila menjenguknya di sore hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar di beri rahmat hingga waktu pagi tiba .” HR Tirmidzi .
Kedua hadits di atas hendaknya memotivasi Seorang Muslim menjenguk Saudara nya yang sedang sakit untuk meringankan bebannya .
Tentu saja dengan memperhatikan waktu berkunjung agar si Sakit tidak semakin terbebani .
Serta menghiburnya dengan kalimat :
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
Minggu, 09 Maret 2025
TAJRID DAN ASBAB
Sabtu, 08 Maret 2025
REVISI SECUPLIK BIOGRAFI ( 2018 ) **
1. Masa Kecil
Saya terlahir bukan dari keluarga yang Agamis . Bapak adalah seorang Nasionalis - Soekarnois - Marhaenis . Beliau aktivis PNI di zaman Orde Lama .
Ibu tentu mendukung ideologi serta perjuangan Bapak . Bahkan sampai mengalami peristiwa pahit saat meletus pemberontakan G 30 S / PKI di tahun 1965 .
Sehingga nilai-nilai yang di tanamkan Ibu pada Saya sebatas nilai-nilai moral sebagai produk dari budaya timur yang santun .
Tidak ada Pendidikan Agama kecuali sekedar di ikutkan mengaji mengikuti anak-anak sepermainan lainnya .
Di masa kecil itu Saya malah akrab dengan seekor anjing bernama kinoe . Anjing milik seorang teman Bapak yang Rumahnya berjarak 200 meter an dari Rumah Kami di Simo Pomahan Surabaya .
Setiap hari kinoe ke rumah , berjam-jam menemani Saya bermain . Enggak pulang kalau belum di panggil Majikannya atau Saya suruh pulang .
So , ketika kinoe mati terasa kehilangan sekali .
Itu di awal tahun 80 an saat duduk di bangku SD .
2. Masa Remaja
Kondisi kering dari nilai-nilai Agama berlanjut hingga masa remaja .
Saya tumbuh sebagaimana remaja Metropolis lainnya .
Suka nongkrong , jalan-jalan di Mall seperti Tunjungan Plaza , Delta Plaza dll , cuap-cuap di radio Suzanna , Camping dsb nya .
Paling demen nonton konser musik terutama KLa Project , ngefans banget . Atau nonton bola di stadion gelora 10 November Tambaksari Surabaya .
Saking hobby nya sama bola sampai bercita-cita jadi pemain bola profesional dan sempat bergabung dengan Klub Sasana Bhakti yang berhome base di lapangan Bogowonto Surabaya .
Selain musik dan sepak bola Saya juga punya hobby melukis wajah .
Dan hasil lukisan Saya persis banget lho .
Kenapa wajah manusia ?...
Karena bagi Saya manusia itu unik dan menarik . Saya gemar memperhatikan pola tingkah manusia , sampai-sampai mengoleksi buku-buku psikologi demi menuntaskan rasa penasaran apa sih yang melatarbelakangi perilaku mereka .
Baca dan nulis , itulah hobby Saya berikutnya .
Awalnya suka baca novel dan nulis-nulis cerpen . Kemudian mulai tertarik baca buku-buku berat kayak filsafat dan politik .
Bapak lah yang menanamkan minat itu sebelumnya dengan menyodorkan buku-buku Soekarno dan banyak bercerita tentang sosok proklamator RI tersebut . Apalagi rumah sering di pake nimbrung teman-teman Bapak yang aktivis dan simpatisan PDI .
Saya mendaftar anggota di 3 perpustakaan sekaligus untuk menyiasati keterbatasan budget beli buku . Mulanya cuman Perpustakaan Nasional di balai pemuda Surabaya dan Perpustakaan Daerah di Arif Rahman Hakim Surabaya . Lalu Perpustakaan Islamic Centre di Dukuh Kupang Surabaya saat mulai tertarik belajar Islam .
3. Saat hidayah datang
Hidayah datang pertama kali pada Ibu . Entah dari mana awalnya . Yang Saya tau beliau punya buku tuntunan shalat lengkap dan mulai rajin beribadah sebelum di ajak bergabung ke kelompok pengajian ' Belajar Tasbih ' yang salah satu jama'ahnya artis penyanyi Ita Purnamasari oleh saudara misan Saya .
Ibu pun mulai sering menasehati dan menyuruh Saya ke Masjid tapi enggak Saya turuti .
Barulah setelah Bapak meninggal dunia pada tahun 1993 , hati ini mulai tergerak .
Waktu itu Saya suka berambut panjang sepunggung dengan celana jean's yang robek dengkulnya .
Lucu , suka nongkrong di jembatan pas adzan maghrib , eh malah nasehatin teman yang melintas hendak ke Masjid .
" Yang rajin sholat ya...jangan seperti Saya belum dapat hidayah ."
Selain Ibu yang rajin menasehati dan mendoakan . Alloh Ta'ala mendatangkan seorang teman bernama Hartono , santri Pondok Pesantren Al Mashudiyah . Kami kemudian bersahabat dan dia sering mengajak Saya mengikuti kegiatan di Pesantren nya yang berada di Desa Sumput Driyorejo Gresik seperti acara wisuda santri yang sering mendatangkan mantan penyanyi Ida Laila .
Orang ketiga yang berperan di awal datangnya hidayah adalah pak Yakob , ayah dari 2 sahabat karib Saya Fadjar Satriya dan Fathoni .
Hampir setiap hari Saya main ke rumah mereka yang jadi base camp teman-teman .
Ayah , begitu Saya memanggil pak Yakob dan memang beliau sudah menganggap Saya seperti anak sendiri , melihat perubahan pada diri Saya .
Beliau pun mengajak Saya bergabung di kelompok yasin tahlil dan ikut pengajian rutin di musholla . Kebetulan Ustadz nya mantan guru agama Saya di sekolah dulu .
Saya juga di perkenalkan dengan ustadz Munawar dari Langitan Tuban dan berguru pada beliau . Setiap abis Subuh Saya mempelajari kitab klasik di rumah beliau .
Setelah itu di mulailah perjalanan Saya menuntut Ilmu Agama .
Berbagai Majelis Taklim di Surabaya pun Saya hadiri .
4. Gandrung Tasawuf
Literatur yang paling Saya suka kala itu adalah Tasawuf . Saya banyak melahap buku-buku tentang tasawuf dan menyediakan kamar khusus untuk dzikir dan khalwat .
Guru Ibu Saya yakni bu Nyai Djoehairijah kemudian membimbing Saya . Sebelumnya ada ritual yang harus Saya jalani , yakni Saya harus berdzikir kalimat tahlil dalam keadaan suci menghadap kiblat lalu beliau mengitari Saya sambil berkata : " Belum saatnya kamu di atas , turunlah . "
Lalu bertanya pada Ibu :
" Bapaknya ( *** ) ini aliran apa ? "
" Kebatinan ." jawab Ibu .
" Benar aja , anak ini sudah ' berisi ." Terang bu Nyai .
Tapi bu Nyai Djoehairijah pernah mengingatkan Saya saat ada teman mengira Saya ikut tariqah menyimpang yang meninggalkan Syariat karena telah mencapai maqam hakikat .
5. Mengenal Harakah
Toni , pemuda berjenggot lebat dan bercelana di atas mata kaki adalah sosok yang juga berkontribusi dalam perjalanan Saya menuntut Ilmu Agama .
Saya banyak bertukar pikiran dengan aktivis FPI di awal era tahun 2000 an ini . Saya sering meminjam buku dari nya dan dia merekomendasikan beberapa Majelis Taklim untuk Saya hadiri .
Sempat ada insiden kecil saat Saya mengundangnya jadi pembicara di Kelompok Yasin Tahlil yang Saya bentuk .
Semula ia menolak karena ritual Yasinan - Tahlilan ia anggap bid'ah , tapi kemudian bersedia .
Seusai acara justru Saya yang di complain teman-teman . Tapi Alhamdulillah , dari insiden itu kegiatan remaja masjid jadi hidup lagi .
Kenapa ?
Karena terbentuknya kelompok tersebut merupakan respons Saya atas keluhan teman-teman soal vakumnya Remas . Setelah kejadian itu Takmir pun mengaktifkan kembali Remas dan kelompok Tahlilan Saya pun bubar .
6. Segala sesuatu ada masa nya
Akhir masa remaja adalah masa di mana Saya begitu bersemangat menuntut ilmu agama dari banyak halaqah dan guru . Tapi setelah menikah pada 2001 intensitas nya jauh menurun .
Banyak faktor penyebab yang tak bisa Saya tulis di sini .
Terutama setelah pindah dari Simo Pomahan Surabaya ke Kota Baru Driyorejo Gresik yang saat itu masih lumayan sepi .
Jadi Saya cuman baca-baca buku dan dengar ceramah dari radio serta televisi di rumah . Walaupun saat itu Saya dekat dengan seorang Ustadz dari Sepanjang Sidoarjo , bahkan sudah seperti saudara .
7. Hijrah ke Jombang
Pada tahun 2004 Saya memutuskan hijrah ke Jombang karena mertua sudah semakin sepuh dan tinggal sendirian .
Sempat dilema sebenarnya karena kerangka berpikir keagamaan Saya saat itu mulai berubah .
Jombang adalah basis Nadhliyin , sementara banyak perkara ibadah mereka yang sudah tidak sesuai lagi bagi Saya .
Tapi Alhamdulillah lewat perantara teman istri , kami pun bergabung ke halaqah PKS .
Kurang sreg juga sebenarnya karena Saya sudah enggan ikut-ikutan politik . Saya ingin bisa totalitas belajar Ilmu Agama . Tapi karena yang cocok cuman ngaji di PKS , jadi ya jalan terus . Apalagi istri begitu semangat ingin belajar agama juga .
8. Mengenal dakwah Salaf
Alloh Subhanahu wa Ta'ala sungguh Maha Mengabulkan doa hamba Nya .
Di tahun yang sama akhirnya Saya berkenalan dengan dakwah Salafy di Kediri .
Saya memang sering curhat pada teman-teman soal ngaji model gimana yang Saya cari .
Dan saatnya pun tiba .
Ketika suatu hari Saya sedang membetulkan antena televisi di samping rumah , tiba-tiba muncul pak Mashuri ( alm ) dari Pare Kediri . Beliau sosok dengan jenggot lebat dan bercelana di atas mata kaki . Kedatangannya cuman memberi info taklim di Pare .
Pada hari yang di tentukan kami bersama istri masing-masing pun meluncur ke tempat taklim .
Di situ berkumpul Orang-orang berjenggot dan bercadar .
Hati Saya begitu gembira apalagi setelah mendengarkan kajian Ustadz Muhammad Yusron yang di kemudian hari menjadi guru yang begitu Saya cintai dan banyak membantu Saya dalam berbagai kesulitan .
Beberapa hari setelahnya Saya pun berkenalan dengan Ustadz Abdulloh Amin yang saat itu baru pulang dari menuntut ilmu di negeri Yaman .
Kedua Ustadz ini sungguh tak akan bisa Saya lupakan kebaikan mereka . Tak pernah sekalipun mereka menolak ketika Saya datang minta di bacakan sebuah kitab , walaupun mereka dalam keadaan udzur .
Malah pernah Ustadz Amin sampai tertidur saat membacakan kitab aqidah pada Saya karena memang sedang kelelahan . Demikian juga Ustadz Yusron , kalau Saya datang pas beliau akan pergi bersama istrinya maka beliau tunda dan mendahulukan mengajar Saya .
Perkenalan dengan dakwah Salafy adalah berseminya kembali semangat yang dulu begitu membara di masa remaja .
Kali ini malah lebih totalitas . Tidak lama setelah berkenalan dengan kedua Ustadz di atas Saya pun memotong semua celana di atas mata kaki , bahkan selama 7 tahun berikutnya Saya selalu mengenakan sarung dan peci ke manapun pergi bahkan saat bekerja . Kadang malah berjubah dan bersorban .
Jenggot pun Saya biarkan tumbuh lebat dan istri mulai mengenakan cadar .
Walaupun performance Saya seperti itu sama sekali tak mengganggu relasi kerja dengan non muslim .
Mereka justru terlihat nyaman dan akrab . Bahkan ada yang suka curhat .
Banyak perubahan besar pada diri kami di tahun itu . Televisi yang baru di pasang antena langsung Saya jual , talak tiga Saya jatuhkan pada rokok yang telah setia menemani sejak masih sekolah , pesta demokrasi tidak lagi Saya ikuti , musik - melukis makhluk Saya tinggalkan . Pokoknya kami benar-benar menjadi Orang asing ( al ghuroba ) sebagaimana di sebutkan dalam hadits .
Hal ini membuat kaget saudara , sahabat , teman dan orang-orang yang mengenal kami .
Tapi tekad sudah bulat dan selama 7 tahun berikutnya Saya totalitas menuntut ilmu Syar'i serta berdakwah .
Tiada hari tanpa belajar , baik mengikuti kajian-kajian umum di Jombang , Kediri , Mojokerto , Gresik , Sidoarjo dan Surabaya . Maupun privat pada Asatidz di kota-kota tersebut terutama Kediri .
Saya belajar ilmu alat , aqidah , manhaj dan fiqih dari Asatidz yang berbeda .
Mobilitas Saya begitu tinggi baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah .
Membidani lahirnya majelis ilmu di Surabaya , Gresik dan Jombang .
Rumah pun Saya jadikan markas ilmu dengan menjadwal beberapa ustadz secara bergilir mengajar ilmu alat , aqidah , manhaj serta fikih .
Kadang Saya mengundang juga mahasiswa Universitas Islam Madinah yang sedang mudik untuk ikut mengajar sekalian Saya todong belajar secara privat .
Pahit getir nya dakwah seperti cacian , hinaan bahkan ancaman sudah jadi santapan sehari-hari .
Hingga setelah berjalan beberapa tahun dan Saya di panggil aparat karena di anggap meresahkan masyarakat , Saya pun menghentikan kegiatan belajar mengajar di rumah .
Baru pada 2014 atas permintaan teman-teman Saya membuka lagi taklim di rumah tanpa mengundang ustadz dari luar , alias Saya sendiri yang mengajar sebatas kemampuan .
9. Merekonstruksi kembali paradigma
Karena sebab yang tidak bisa Saya tulis di sini , Majelis Taklim itu pun kembali Saya hentikan tanpa ada tekanan dari pihak lain . Tepat saat Ibu Saya meninggal dunia pada 2014 .
Dan atas pertimbangan yang matang Saya pun merekonstruksi lagi paradigma berpikir Saya tentang Agama dan memutuskan kembali pada kearifan lokal serta berbaur dengan masyarakat .
Juga untuk sementara waktu vakum dari aktivitas taklim . Hanya muroja'ah sendiri di rumah dengan membaca buku-buku terutama buku tasawuf sambil dengar ceramah ustadz Abdul Somad di internet , kebetulan lagi nge fans banget ama ustadz yang sedang naik daun ini .
Sebenarnya Saya sedang mencari halaqah ( **** ) tapi belum menemukan . Halaqah yang Saya cari kriterianya harus independen , enggak berafiliasi ke ormas keagamaan atau Parpol Islam tertentu . Enggak fanatik golongan / mazhab , menghargai perbedaan , merealisasikan persaudaraan di antara kaum muslimin serta mengutamakan tazkiyatun nafs dan akhlakul karimah .
Selain itu saat ini Saya fokus membangun ekonomi dan bisnis karena peran ekonomi dalam membangun masyarakat yang agamis begitu urgen dan menjadi sebuah keniscayaan .
In Syaa Alloh di blog ini nanti Saya juga akan membahasnya selain tema-tema lain yang Saya harap menjadi kontribusi dalam Syiar Islam .
Itu sedikit cuplikan perjalanan religi Saya .
Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala senantiasa membimbing kita untuk Istiqomah dalam beribadah kepadaNya .
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“ Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin ( ajal ) .” QS. Al Hijr 99 .
Biodata :
Nama : Agung Budy Nugraha
Lahir : Surabaya , 6 Maret 1974
Agama : Islam
Istri : Rayu Hidayati
Anak : Duta Abdullah
Domisili : Driyorejo Gresik
MUSLIM SUKA SEBARKAN SALAM
Amalan ringan yang banyak di tinggalkan Kaum Muslimin adalah menyebarkan salam . Entah apa yang membuat enggan melakukan saat bertemu Saudar...
-
1. Masa Kecil Saya terlahir bukan dari keluarga yang Agamis . Bapak adalah seorang Nasionalis - Soekarnois - Marhaenis . Beliau aktivis PNI...
-
Tulisan ini terinspirasi pernyataan Gus Kautsar yang video nya Penulis share di Reels Facebook tentang banyaknya Warga NU pindah...