Ramadhan telah memasuki hari ke sebelas . Banyak di antara Kaum Muslimin berhasil melaluinya dengan menahan lapar , dahaga serta hasrat seksual sejak terbit Fajar hingga Maghrib .
Namun berapa banyak yang berhasil menahan diri dari perkataan serta perbuatan yang bertentangan dengan tujuan di perintahkan nya ibadah puasa yakni derajat taqwa ?
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
" Hai Orang - orang yang beriman , di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas Orang - orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ." QS Al Baqarah 183 .
Yakni meninggalkan segala yang Allah ﷻ larang serta mengerjakan yang di perintahkan Nya .
Penulis dahulukan meninggalkan larangan berdasarkan Sabda Rasulullah ﷺ :
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
" Apa saja yang aku larang terhadap kalian maka jauhilah . Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian kerjakanlah semampu kalian ." HR Bukhari - Muslim .
Perintah meninggalkan larangan bersifat tanpa syarat atau segera . Sedangkan mengerjakan perintah adalah sebatas kemampuan .
Namun faktanya banyak di antara kita yang bersemangat mengerjakan ibadah Sunnah , bersedekah serta kebaikan lainnya .
Tetapi kurang bersungguh - sungguh meninggalkan larangan Agama baik berupa perkataan maupun perbuatan .
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“ Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya maka Allah Ta’ala tidak peduli dia meninggalkan makan dan minumnya .” HR. Bukhari .
Maka hendaklah kita jadikan Bulan Ramadhan ini momentum belajar menahan diri dari dari segala perkataan maupun perbuatan yang tidak Allah ﷻ ridhoi .
Sehingga kita dapat menemui Iedul Fithri dalam kondisi jiwa yang bersih serta mencapai derajat sebenar - benar taqwa kepada Allah ﷻ .
Aamiin Allahumma Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar