Alhamdulillah ...
Kita telah memasuki Bulan Ramadhan 1446 H dan memulai ibadah puasa dengan menahan lapar serta haus dari terbit fajar hingga terbenam matahari .
Bagi yang tidak terbiasa berpuasa Sunnah mungkin harus beradaptasi di hari pertama Ramadhan ini dengan kesabaran ekstra .
Terlebih saat cuaca terik dalam kondisi bekerja . Tentu hal ini terasa lebih menyiksa , sementara tidak di perbolehkan minum sampai adzan Maghrib berkumandang .
Pikirkan hal ini ...
Bahwa hanya sekitar 15 jam kita menahan rasa haus dan lapar . Itupun saat berbuka kita bisa menikmati aneka makanan serta minuman yang menyegarkan .
Saat panas menyengat pun masih bisa kita temukan tempat untuk berteduh atau air untuk mengguyur badan .
Abu Bakar Radhiyallahu Anhu berkata :
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالْعَرْجِ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطَشِ أَوْ مِنَ الْحَرِّ
“ Sungguh , aku melihat Rasulullah ﷺ di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya ( karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik ) dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa . ” HR Abu Daud .
Penderitaan apapun yang kita alami di dunia pasti masih ada penawarnya . Namun tidak demikian dengan penderitaan di Akhirat jika kita tidak mempunyai bekal yang cukup , terlebih banyak berbuat dosa .
Kelak kita akan di kumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan telanjang serta tanpa alas kaki .
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
“ Manusia akan di kumpulkan pada Hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki , tidak berpakaian dan belum di khitan .” HR Muslim .
Kemudian Matahari akan di dekatkan dengan sangat dekat sehingga manusia berkeringat dengan kadar sesuai amal perbuatan di dunia serta dosa - dosanya .
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
“ Pada Hari Kiamat , Matahari di dekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil .” ( Sulaim bin Amir ( perawi hadits ini ) berkata : “ Demi Allah , aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil . Apakah ukuran jarak perjalanan atau alat yang dipakai untuk bercelak mata ? ” Nabi ﷺ bersabda : “ Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal - amalnya ( yakni dosa-dosanya ) . Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya . Ada yang sampai kedua lututnya dan ada yang sampai pinggangnya serta ada yang tenggelam dalam keringatnya .” Rasulullah ﷺ memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut Beliau .” HR Muslim .
Berapa lama ?
Empat puluh tahun menahan haus karena terik Matahari yang teramat sangat .
Tentu aktivitas berpuasa ini bukan latihan agar kelak di Padang Mahsyar sudah terbiasa menahan haus . Kita berlindung kepada Allah ﷻ dari mindset seperti ini dan keadaannya memang tidaklah demikian .
Namun dengan memikirkan hal ini kita menjadi termotivasi untuk meninggalkan perbuatan dosa serta memperbanyak amal ibadah agar kelak Allah ﷻ ringankan kesulitan saat berada di Padang Mahsyar .
Terlebih di Bulan Ramadhan yang penuh dengan Berkah , Rahmat serta Ampunan Rabb Semesta Alam .
Semoga Allah ﷻ senantiasa mencurahkan Hidayah Nya kepada kita sehingga mampu istiqamah beribadah hingga ajal tiba lalu bertemu husnul khatimah .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar