Seringkali perjalanan hidup ini tak sesuai ekspektasi . Ada titik di mana manusia merasa tak berdaya mengendalikan keadaan .
Allah ﷻ berfirman :
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّاۤ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
" Dan kamu tidak dapat menghendaki ( menempuh jalan itu ) kecuali apabila di kehendaki Allah , Rabb Semesta Alam ." QS At Takwir 29 .
Hanya Allah ﷻ Yang Mengendalikan alam semesta ini termasuk perbuatan hamba - hamba Nya .
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ
" Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu ." QS As Saffat 96 .
Sekuat apapun usaha kita meraih kemenangan tidak akan terjadi jika Allah ﷻ Menghendaki kekalahan .
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ
" Dan masa ( kejayaan dan kehancuran ) itu Kami pergilirkan di antara manusia ( agar mereka mendapat pelajaran ) ." QS Ali Imran 140 .
Di balik semua peristiwa yang Allah ﷻ ciptakan pasti terdapat hikmah yang agung .
Karena Allah ﷻ tidak menciptakan segala sesuatu yang hina sekalipun dalam pandangan manusia secara sia - sia .
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا
" Ya Tuhan kami , tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia ." QS Ali Imran 191 .
Sifat hina sendiri merupakan Ciptaan Allah ﷻ yang Dia lekatkan pada sesuatu .
Allah ﷻ lah Pencipta segala sesuatu yang konkret ( benda ) maupun abstrak ( sifat ) .
Sebenarnya di Sisi Allah ﷻ semua yang Dia ﷻ ciptakan adalah baik meskipun Dia ﷻ tidak ridho pada kesyirikan , kekafiran serta kemaksiatan .
Semua benda hingga partikel terkecil pun baik sebelum Dia ﷻ lekatkan sifat buruk seperti najis .
Semua ini untuk menguji hamba - hamba Nya sekaligus memperkenalkan Diri Nya bahwa Dia lah satu - satunya Dzat Yang berhak di ibadahi ( إِلَهَ ) .
Dan supaya hamba menjadikan seluruh hidupnya mengabdi kepada Allah ﷻ ( Ubudiyah )
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
" Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku ." QS Adz Dzariyat 56 .
قُلْ اِنَّ صَلَاتِىْ وَنُسُكِىْ وَ مَحْيَاىَ وَمَمَاتِىْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
" Katakanlah : ' Sesungguhnya sholatku , ibadahku , hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah , Tuhan semesta alam ." QS Al An'am 162 .
Esensi Ubudiyah ada dalam hati yang terejawahtahkan dalam perilaku sehari - hari .
Yakni hati yang tunduk penuh kepasrahan pada Pengaturan Nya sekaligus ridho akan segala Ketetapan Nya .
مَنْ قَالَ : رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا ، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا ، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
" Barangsiapa mengatakan : ' Aku ridho Allah ﷻ sebagai Rabb , Islam sebagai Agama dan Muhammad ﷺ sebagai Rasul maka wajib baginya Surga ." HR. Abu Dawud .
Ridho Allah ﷻ sebagai Rabb yakni Allah ﷻ yang mengatur perjalanan hidupnya : jodohnya , profesi nya , kadar harta yang ia miliki hingga kebaikan maupun keburukan yang menimpanya berupa rasa sakit , musibah bahkan celaan manusia .
Ia yakin semua yang menimpanya adalah Kehendak Allah ﷻ dan telah tertulis di Lauhul Mahfudz sebagai bentuk Kasih Sayang Rabb Semesta Alam kepada dirinya .
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَـنَاۤ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَـنَاۚهُوَ مَوْلٰٮنَاۚوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
" Katakanlah : " Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah di tetapkan Allah untuk kami . Dialah Pelindung kami dan hanya kepada Allah Orang - orang yang beriman harus bertawakal ." QS At Taubah 51 .
Maka ia menerima segala yang menimpa dirinya dengan lapang dada lantaran rasa cinta serta pengagungannya terhadap Allah ﷻ dan merespon menurut apa yang Allah ﷻ ridhoi dari Syariat Nabi Muhammad ﷺ .
Itulah manifestasi dari perasaan ridho Islam sebagai Agama dan Baginda Rasulullah ﷺ sebagai Rasul Nya .
Tidak ada pedoman lain dalam menempuh perjalanan hidupnya melainkan hanya tuntunan Rasulullah ﷺ .
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُۗ
" Sesungguhnya Agama ( yang di ridhai ) di sisi Allah hanyalah Islam ." QS Ali Imran 19 .
Dia meyakini perkara ini tanpa sedikitpun keraguan yang merupakan salah satu cabang kekufuran .
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
" Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu , sebab itu jangan sekali - kali kamu termasuk Orang - orang yang ragu ." QS Al Baqarah 147 .
Di atas keyakinan ( Aqidah ) tersebut hatinya senantiasa dalam keadaan berdzikir kepada Allah ﷻ .
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِىْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ
" ( Yaitu ) Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ." QS Ali Imran 191 .
Kemudian raganya tergerak untuk melaksanakan Syari'at Rasulullah ﷺ mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi . Mulai dari urusan buang hajat hingga kepatuhan kepada Penyelenggara Negara ( Ulil Amri ) .
Dia tidak turut mencari keburukan Pemerintah apalagi menyebarkannya lewat Sosial Media yang hanya mengakibatkan kotornya hati di Bulan Suci .
Hati dan waktunya tersibukan untuk mengenal Rabb Semesta Alam ( Arif Billah ) serta senantiasa tersambung ( Wushul ) dengan Nya .
Walaupun pada hakikatnya kedudukan ( maqam ) serta keadaan ( hal ) tersebut murni Anugerah Allah ﷻ dan bukan ikhtiar manusia .
Terbukti banyak Orang pandai tentang Nama - nama serta Sifat Rabb Semesta Alam namun hanya sebatas teori tanpa bisa mengantarkan pada kedudukan tinggi di Sisi Nya .
Hanya kepada Allah ﷻ kita senantiasa memohon Hidayah dalam menempuh perjalanan kepada Nya .
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَـقِيْنُ
" Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang di yakini ( ajal ) ." QS Al Hijr 99 .
Wallahua'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar